

Dadang : Harusnya Mempercepat Layanan, Malah Terkesan Lambat
SAMPIT, KaltengEkspres.com – Penerapan sistem biometrik BPJS Kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit justru menuai kritik tajam dari DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto, menilai kebijakan itu tidak berjalan sesuai tujuan awalnya, yakni mempercepat pelayanan dan menertibkan data peserta.
“Kalau niatnya mempercepat pelayanan, seharusnya sistem ini membantu, bukan malah bikin antrean makin panjang. Orang datang berobat, bukan untuk uji coba teknologi,” kata Dadang, Kamis (9/10/205).
Menurutnya, banyak pasien di RSUD Murjani mengeluhkan lamanya proses validasi sidik jari dan pemindaian wajah. Padahal, data peserta BPJS sudah terhubung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) secara nasional.
“Data NIK itu sudah valid dan terintegrasi. Jadi untuk apa lagi harus verifikasi wajah atau sidik jari ulang, Itu malah memperlambat pelayanan,” ujar Politisi PAN ini
Dia menilai penerapan sistem biometrik belum siap secara infrastruktur. Ia menegaskan, kebijakan apapun di bidang kesehatan harus berorientasi pada kenyamanan pasien, bukan sekadar formalitas administratif.
“Kalau alatnya terbatas dan sistem belum stabil, ya sebaiknya ditunda dulu. Jangan masyarakat dijadikan korban kebijakan yang belum matang,” ungkapnya.
Dia mendesak BPJS segera mengevaluasi penerapan biometrik di seluruh fasilitas kesehatan di Kotim, memastikan alat dan sistem siap sebelum diterapkan secara penuh.
“Teknologi itu harus jadi solusi, bukan sumber masalah. Kalau pasien malah stres di depan mesin, berarti sistemnya gagal menjawab kebutuhan pelayanan publik,”tandasnya. (to)