PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Guna mengoptimalkan proses pemulihan ekosistem Hutan Gambut Sebangau, Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) Ditjen KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Borneo Nature Foundation (BNF), akan memperluas area penanaman dan memproduksi lebih banyak benih pohon dari jenis endemik untuk ditanam di TN Sebangau, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Balai TN Sebangau, Andi M. Kadhafi, S.Hut, M.Si mengatakan, kawasan yang menjadi target pemulihan adalah area-area yang terdegradasi akibat kebakaran hutan dan beberapa open area pasca kegiatan penebangan pada masa hak pengusahaan hutan (HPH) sebelum di tunjuk menjadi taman nasional.
“Dulunya TN Sebangau merupakan eks konsesi HPH mempunyai area terbuka eks kebakaran hutan yang cukup luas. Oleh sebab itu, perlu dilakukan intervensi. Jika hanya menunggu pemulihan ekosistem dengan suksesi alami akan memerlukan waktu dan proses yang panjang, sehingga butuh intervensi terutama di area yang betul-betul sudah area terbuka,” katanya, Jum’at (26/3/2021).
Lebih lanjut dijelaskan, bibit yang ada di BNF dengan persemaian masyarakat lokal mencapai 100.000 bibit dan akan terus bertambah sesuai luasan yang akan ditanam. Sementara untuk lokasi penanaman, TN Sebangau saat ini sedang dalam proses menentukan daerah mana saja yang akan menjadi lokasi tanam.
“Tahun ini targetnya ada tiga persemaian baru lagi yang ditambah oleh BNF untuk penanaman di dalam TNS dengan jenis-jenis tanaman endemik,” ucapnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BNF, terkait penambahan kelompok komunitas pembibitan atau persemaian tanaman melalui metode pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan.
“Saat ini, BNF tengah berupaya mencari pendanaan dari para stakeholder sehingga dapat mempercepat dan memperkuat pemulihan ekosistem di TN Sebangau,” imbuhnya.
Disisi lain, Nursery Officer BNF Koesmyadi menjelaskan, saat ini BNF sudah membuat dua kelompok Community Nursery (CN) baru di Kelurahan Kereng Bangkirai dan Kelurahan Sabaru, yang masing-masing kelompok memiliki delapan anggota yang nantinya akan menyiapkan pencarian bibit tanaman lokal, perawatan bibit, dan proses penanaman.
“Untuk CN Sabaru, 50% jumlah anggotanya adalah perempuan yang merupakan ibu-ibu rumah tangga. Diharapkan hal tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat lokal yang sebagian besar para ibu-ibu hanya bekerja di rumah saja,” jelasnya.
Penambahan CN ini juga diharapkan dapat mempercepat proses penambahan bibit yang akan ditanam selama program Satu Juta Pohon atau One Million Trees selama lima tahun ke depan, serta memaksimalkan proses community development yang dilakukan oleh BNF bersama masyarakat lokal.
“Kami bersama mitra-mitra bekerja keras untuk menambah bibit tanaman lokal dan berpacu dengan waktu karena mendekati musim kemarau yang ditakutkan terjadi kebakaran hutan. Hal itu cukup menyulitkan dalam pencarian bibit tanaman asli karena bibit biasanya kami ambil langsung dari hutan,” ujarnya.
Sebagai informasi, sejak tahun 2020, BNF telah meluncurkan proyek Satu Juta Pohon guna memulihkan ekosistem hutan gambut TN Sebangau. Sebanyak 50.600 bibit pohon telah ditanam pada tahun 2020, sedangkan pada bulan April 2021 ini, akan ditanam lagi sebanyak 40.000 pohon. Penanaman ini merupakan kerja sama antara BNF dengan BTNS dan Centre For International Cooperation In Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP) didukung oleh berbagai donor. (Ra)