Gempa Berkekuatan 6,2 Magnitude Guncang Majene

Warga saat melihat bangunan yang roboh diguncang gempa Jumat (15/1).

JAKARTA, KaltengEkspres.com – Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitude (M), sejak Kamis (14/1) siang sekira pukul 13.35 WIB hingga Jumat (15/1) dini hari tadi sekira pukul 01.28 WIB. Peristiwa ini membuat panik seluruh masyarakat setempat, lantaran dikwatirkan terjadi tsunami.

Bahkan, Kantor Gubernur Sulawesi Barat dan Rumah Sakit Mitra Kabupaten Mamuju roboh diguncang gempa tersebut. Sementara korban meninggal dunia tercatat tiga orang dan luka-luka 24 orang. Sebanyak 2.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, selain Kantor Gubernur Sulawesi Barat juga bangunan Hotel Maleo yang berada di wilayah Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan berat, roboh diguncang gempa.

“Saat ini tim masih melakukan pendataan dilapangan terkait kerusakan dan korban yang ditimbulkan akibat gempa tersebut,”ungkap dalam siaran pers, Jumat (15/1).

Sementara itu Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, peristiwa guncangan gempa susulan di Majene tercatat ada sekitar 28 kali terjadi.

Dari 28 kali gempa susulan tersebut, kekuatan terbesar terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB, yakni magnitudo (M) 5,9 dan pada Jumat (15/1) dini hari tadi pukul 01.28 WIB dengan kekuatan M 6,2.

Daryono menjelaskan, gempa M 5,9 yang terjadi kemarin merupakan pembuka. Sedangkan gempa M 6,2 yang terjadi dini hari tadi merupakan gempa utama.

“Kejadian kemarin kita anggap sebagai gempa pembuka. Sementara yang tadi malam itu sudah maksimal, sudah gempa utama. Harapan kita tidak terjadi lagi sehingga untuk saat ini gempa yang terjadi pagi dini hari tadi itu adalah gempa utama,”ungkapnya via virtual Jumat (15/1).

Menurut Daryono, gempa yang mengguncang Majene ini memiliki kesamaan dengan gempa masa lalu. Diduga kuat pemicu gempa adalah sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust.

“Gempa memiliki mekanisme pergerakan naik. Mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok tahun 2018,”paparnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa masih ada potensi terjadinya gempa susulan yang lebih kuat. Ia menyebut, kekuatan gempa susulan ini bisa lebih tinggi dari M 6,2 dan berpotensi menimbulkan tsunami.

“Karena itu kita mengimbau seluruh warga Majene di Sulbar agar tetap waspada. Jangan dulu kembali ke kediamannya, untuk sementara waktu mengungsi ketempat yang lebih aman,”katanya. (as/hm)

Berita Terkait