PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Leonard S. Ampung memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Program Pengembangan Kawasan Tambak Udang/Shrimp Estate Kalteng, di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (8/2/2022).
Dalam rapat tersebut, Leo sapaan arkrabnya saat membacakan sambutan tertulis Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng mengatakan, sesuai amanat Gubernur Kalteng yang disampaikan dalam Apel Besar pada tanggal 3 Januari 2022 di halaman Kantor Gubernur Kalteng dalam masa pandemi Covid-19 mencari terobosan-terobosan pemulihan ekonomi Kalteng.
Salah satu arahan Gubernur meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan merealisasikan pembangunan kawasan budidaya tambak udang/shrimp estate di Sukamara.
“Sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan melalui Detail Enginering Design (DED) luas keseluruhan kawasan tambak udang vaname/shrimp estate adalah 40,17 Ha, dibagi dalam 5 cluster dilengkapi dengan fasilitas perkantoran, mess karyawan, gudang, laboratorium penyakit, dan lain-lain. Pembangunan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp. 85 miliar lebih,”ungkap Leo.
Gubernur Kalteng lanjut Leo, memberi arahan mengingat keterbatasan Anggaran PAD dan masih dalam kondisi pandemi yang belum selesai meminta untuk dilakukan pembangunan kawasan tambak udang vaname/shrimp estate dilaksanakan secara bertahap, pada tahap pertama adalah pembangunan 1 cluster.
Kemudian untuk pelaksanaan pembangunan tahap 1 cluster tersebut tersedia anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sebesar Rp. 14 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan jalan lingkungan kawasan tambak udang sekitar Rp. 7 miliar dan kegiatan Land Clearing dang Bangunan pendukung lainnya sebesar Rp. 7 miliar.
Sedangkan untuk kegiatan pembangunan tambak tahap pertama 1 cluster yang belum tersedia anggarannya adalah sebagai berikut.
Pertama, pekerjaan konstruksi tambak sebesar Rp. 16.830.598.000,00 dan biaya operasional budidaya sebesar Rp. 3.382.159.000,00. Kedua, pembangunan jaringan listrik saluran utama tegangan menengah (SUTM) sepanjang 4 KM, sebesar Rp.2.413.341.424,00. Terakhir, jaringan listrik dalam kawasan tambak sebesar Rp. 2.400.406.000,00.
Leo berharap bantuan dari Bank Kalteng dan PT. PLN bisa memberikan solusi pendanaannya. (as/hm)