Upaya Pemkab Kobar Atasi Banjir dalam Kota Pangkalan Bun

Pj Bupati Kobar Budi Santosa dan Kepala Dinas PUPR Hasyim saat meninjau pekerjaan box culvert dalam kota. (Foto : Rindu)

Bangun Box Culvert, dan Jembatan serta Normalisasi Sungai

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), terus berupaya menangani masalah banjir dalam kota Pangkalan Bun yang kerap melanda.

Dalam langkah strategis terbaru, Dinas PUPR memprioritaskan pembangunan box culvert dan normalisasi sungai untuk memperbaiki sistem drainase dan aliran air pada tahun 2024 ini.

Pj Bupati Kobar Budi Santosa mengatakan, persoalan banjir di dalam kota Pangkalan Bun ini harus diatasi karena dampak negatifnya dialami langsung oleh masyarakat, yang terganggu aktivitasnnya sehari-hari.

<

Karena itu ia mengintruksikan dinas terkait yakni Dinas PUPR Kobar untuk menanganinya, supaya banjir akibat curah hujan ini tidak sampai merendam permukiman warga.

Pj Bupati Kobar Budi Santosa saat meninjau proyek pembangunan jembatan untuk normalisasi anak sungai. (Foto : Rindu)

Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kobar, Muhammad Hasyim Muallim, menjelaskan, banjir di Pangkalan Bun terjadi akibat beberapa faktor, termasuk kapasitas aliran sungai yang tidak mencukupi serta drainase yang tersumbat oleh sampah.

“Ketika hujan lebat, air meluap ke pemukiman warga karena saluran air tidak mampu mengalirkan debit yang besar. Oleh karena itu, kami melakukan upaya komprehensif untuk mengatasi masalah ini,” katanya.

Salah satu fokus utama Dinas PUPR adalah memperlancar aliran air menuju Sungai Bamban. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan pembangunan box culvert di sejumlah lokasi. Seperti di jalan Ahmad Wongso ada beberapa titik dan beberapa lokasi lain.

<

“Normalisasi sungai kecil yang bermuara ke Sungai Bamban diharapkan dapat mempercepat aliran air sehingga mengurangi genangan saat hujan deras,” jelas Hasyim.

Selain pembangunan infrastruktur, Dinas PUPR juga menggerakkan tim Satgas Banjir untuk merespons laporan masyarakat secara cepat. Tim ini bertugas menyedot air dan membersihkan drainase yang tersumbat.

“Ketika ada laporan genangan air, kami langsung turun ke lapangan untuk memastikan aliran air kembali lancar,” ujar Hasyim.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Pangkalan Bun. “Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan memastikan setiap upaya penanganan banjir dilakukan secara maksimal,” tambah Hasyim.

<
Petugas PUPR saat melakukan normalisasi sungai yang tertutup tumbuhan dan sampah. (Foto : rindu)

Selain fokus pada banjir, Dinas PUPR juga menjalankan program “Nol Lubang”, “Nol Sumbatan”, dan “Nol Jamban” untuk meningkatkan infrastruktur dan sanitasi masyarakat. Hasyim menyebutkan, hingga akhir tahun ini, lebih dari 1.500 titik jalan berlubang telah diperbaiki. Program sanitasi mencapai progres 98 persen, dan akses air bersih kini tersedia untuk 95 persen penduduk.

Gerakan terpadu ini mencerminkan tekad Pemkab Kobar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan langkah yang terintegrasi, Dinas PUPR berharap dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan banjir dan berbagai tantangan infrastruktur lainnya di Pangkalan Bun.

 

Hasyim optimis bahwa sinergi antara pembangunan infrastruktur, normalisasi sungai, dan respons cepat dari Satgas akan membawa perubahan signifikan.

“Dengan dukungan semua pihak, kami yakin upaya ini dapat mengurangi risiko banjir dan memberikan dampak positif bagi warga Pangkalan Bun,”pungkasnya. (adv)

Berita Terkait