

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com– Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) menyoroti minimnya pendidikan politik di Kotawaringin Barat.
Menurutnya, partai politik (parpol) memiliki tanggung jawab moral untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman politik masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam diskusi bersama jurnalis yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kobar pada Minggu (24/11).
Pj Bupati menegaskan, pendidikan politik sangat penting untuk mendorong masyarakat agar lebih memahami peran mereka dalam demokrasi.
“Dengan pendidikan politik yang baik, masyarakat dapat lebih sadar akan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta mampu berpartisipasi aktif dalam proses politik,” katanya. Namun, ia mengakui bahwa hingga kini, pendidikan politik masih belum menjadi prioritas di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Ia juga menyoroti anggaran bantuan yang diterima parpol dari pemerintah. Setiap satu suara yang diperoleh parpol dalam pemilu mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 15.
Budi menjelaskan, anggaran ini seharusnya difokuskan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam pendidikan politik. “Dana bantuan politik ini harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang edukatif dan membangun kesadaran politik masyarakat, bukan hanya untuk operasional partai,” ujarnya.
Kondisi minimnya pendidikan politik, lanjutnya, dapat berdampak pada rendahnya partisipasi politik masyarakat. Selain itu, kurangnya pemahaman politik juga dapat menyebabkan munculnya potensi praktik politik yang tidak sehat, seperti politik uang atau manipulasi informasi.
Untuk itu, Pj Bupati berharap parpol di Kobar lebih proaktif dalam menjalankan fungsi edukasi politik.
Melalui diskusi tersebut, Pj Bupati berharap adanya sinergi antara pemerintah, parpol, dan media untuk menciptakan kesadaran politik yang lebih baik di Kobar.
“Pendidikan politik adalah investasi jangka panjang untuk kualitas demokrasi kita. Semua pihak harus berkontribusi,” pungkasnya. (du)