![Upaya Pemkab Kobar Atasi Banjir dalam Kota Pangkalan Bun](https://kaltengekspres.com/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-02-at-11.50.59.jpeg)
![Upaya Pemkab Kobar Atasi Banjir dalam Kota Pangkalan Bun](https://kaltengekspres.com/wp-content/uploads/2024/12/WhatsApp-Image-2024-12-02-at-11.50.59.jpeg)
PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com– Sempat tertunda karena Pilkada Serentak 2024, Tradisi khas Kabupaten Kotawaringin Barat, Pawai Nasi Adab, kembali bakal digelar pada 7 Desember 2024. Pawai ini menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang ke-65.
Panitia menetapkan tanggal pelaksanaan dengan rute dari Jalan Pangeran Antasari, depan Rumah Jabatan Bupati, hingga berakhir di Lapangan Termili.
Sekretaris Daerah Kobar, Rody Iskandar, mengatakan, pawai tahun ini akan dilaksanakan secara sederhana, mengingat masih berlangsungnya rekapitulasi suara Pilkada.
Peserta pawai akan melibatkan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta perwakilan sekolah. Semua peserta diwajibkan mengenakan atribut khas pawai, seperti kembang serai dan simbol Nasi Adab sebagai bentuk pelestarian tradisi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung, mengingat tahapan Pilkada masih berlangsung,” ujar Rody.
Untuk memastikan kelancaran acara, jumlah peserta dibatasi dengan aturan satu unit kendaraan hias per instansi atau lembaga. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai ini tetap menjadi ajang lomba dengan kriteria penilaian yang menitikberatkan pada kekompakan, kedisiplinan, dan kreativitas peserta.
Panitia juga menetapkan aturan khusus demi kelancaran acara, salah satunya larangan atraksi di depan panggung kehormatan. Pawai akan diawali oleh perwakilan pelajar, dilanjutkan dengan SOPD, BUMD, dan BUMN.
Tahun ini, organisasi kemasyarakatan tidak diikutsertakan untuk menjaga kesederhanaan dan mencegah potensi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain menjadi ajang budaya, pawai Nasi Adab ini juga diharapkan menjadi sarana memperkuat rasa kebersamaan dan cinta terhadap tradisi lokal.
Meski dilaksanakan sederhana, panitia berupaya menghadirkan kemeriahan yang tetap berkesan bagi peserta dan masyarakat yang menyaksikan. Tradisi ini sekaligus menjadi wujud pelestarian budaya khas Kotawaringin Barat.
Pada kesempatan ini Rody mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan selama pawai berlangsung.(du)