Home / Pemprov Kalteng

Selasa, 3 September 2024 - 10:13 WIB

Kendalikan Inflasi dengan Langkah Intervensi Gabungan

Staf Ahli Gubernur Yuas saat memimpin rapat.

Staf Ahli Gubernur Yuas saat memimpin rapat.

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Inflasi Daerah Tahun 2024 secara virtual di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (3/9/2024).

Rapat Koordinasi tersebut dipimpin oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo.

Yusharto mengatakan, inflasi Kalteng pada Agustus 2024 tercatat paling rendah di Kalimantan, yaitu 1,29% (y-o-y). Ia mengimbau daerah dengan konsistensi tinggi untuk mengambil langkah intervensi yang lebih beragam.

“Terdapat sembilan langkah intervensi yang perlu diambil: memantau harga dan stok, mengadakan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, menjaga pasokan, meluncurkan gerakan menanam, mengadakan operasi pasar murah, melakukan inspeksi pasar, berkoordinasi dengan daerah penghasil, merealisasikan BTT, dan menyediakan bantuan transportasi melalui APBD,” kata Yusharto.

Baca Juga :  Tokoh Pendiri Kalteng Tutup Usia

Ia mengimbau semua daerah untuk terus mengendalikan inflasi dengan menggabungkan berbagai langkah intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

“Diharapkan pada rakor berikutnya, lebih banyak daerah ikut mengendalikan inflasi, dengan setiap daerah minimal melaksanakan 1-3 langkah konkret,”ujarnya. Selasa (03/9/2024).

Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi, menjelaskan, bahwa deflasi setiap Agustus dalam lima tahun terakhir inflasi umumnya dipicu oleh penurunan harga komoditas yang berfluktuasi.

“Kalau dibahas Komoditas bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan telur ayam ras menjadi penyebab utama deflasi Agustus 2024, dengan kontribusi masing-masing 0,08%, 0,03%, 0,03%, dan 0,02%,”ungkapnya

Baca Juga :  Pj. Sekda Ikuti Rakor Pengendalian Harga Pangan

Menurutnya, penurunan harga disebabkan oleh melimpahnya pasokan barang. Ketika pasokan komoditas seperti bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan telur ayam ras meningkat secara signifikan, harga cenderung turun karena persediaan yang melimpah memenuhi permintaan pasar. Hal ini mengakibatkan penurunan harga yang berkontribusi pada deflasi di bulan Agustus 2024.

“Secara nasional, lebih banyak Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) hingga minggu kelima Agustus 2024 dibandingkan yang mengalami kenaikan,”tandasnya. (gel)

Share :

Baca Juga

Pemprov Kalteng

Wujudkan Kalteng Merdeka dari Karhutla

Pemprov Kalteng

ASN Diajak Berani Lawan Korupsi

Metro Palangka Raya

DPMD Provinsi Kalteng Gelar Rakernis BUMDes

Pemprov Kalteng

Dinkes Kalteng Peringati HKN ke 57

Pemprov Kalteng

Kalteng Terima 10 Ribu APD dan 3 Ribu Masker

Pemprov Kalteng

Pemprov Harapkan Sinergi dengan Kejati Kalteng Diperkuat

Pemprov Kalteng

Terminal Bandara Tjilik Riwut Beroperasi, Ini Kata Gubernur !!

Pemprov Kalteng

Pemprov Kalteng Bakal Buat Regulasi Pemanfaatan Kayu Bajakah