NANGA BULIK, Kaltengekspres.com – Gelaran Festival Babukung Tahun 2024 telah berlangsung selama 3 hari berturut-turut, dimulai tanggal 8 hingga 10 Agustus 2024. Sabtu (10/8) malam, Festival Babukung 2024 resmi ditutup.
Penutupan Festival Babukung dilaksanakan di alun-alun kota Nanga Bulik, dirangkai pengumuman pemenang berbagai lomba yang dilaksanakan selama festival berlangsung.
Mewakili Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Lilis Suriani, Asisten Setda Lamandau, Meigo, dalam sambutannya, mengatakan bahwa Festival Babukung tahun 2024 telah terselenggara dengan baik.
“Festival Babukung ini merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Lamandau. Dan tahun ini Festival Babukung dilaksanakan untuk yang ke 9 kalinya, sekaligus masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN),” ungkapnya.
Harapan kita kedepan, lanjut dia, Festival Babukung tetap terus kita pertahankan, dan kita upayakan kualitas penyelenggaraannya maupun materi did alamnya lebih ditingkatkan.
“Dengan demikian dari tahun ke tahun akan mengalami perubahan lebih baik lagi. Sehingga melalui Festival Babukung ini Kabupaten Lamandau tidak hanya dikenal di tingkat provinsi, namun juga nasional dan internasional,” harapnya.
Di tepat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lamandau, Hendroplin Minsen Djaliwan, menyebut bahwa ada sejumlah kegiatan selama pelaksanaan Festival Babukung, mulai dari karnaval budaya, lomba mewarnai, lomba fotografi, bahasa inggris, pentas musik etnik hingga pergelaran tari kreasi Babukung.
“Untuk karnaval budaya, kategori Kecamatan yang berhasil meraih juara 1 adalah Kecamatan Batang Kawa, juara 2 Kecamatan Delang dan juara 3 diraih Kecamatan Lamandau. Kemudian kategori desa, juara 1 diraih Lopus, kedua Melata dan ketiga desa Benakitan,” bebernya.
Sementara, lanjut Meigo, untuk pentas musik etnik, juara 1 diraih oleh grup Lamancoustic, dibawah-umur ada grup Sandata, D’Sarumpun, Sanggar Seni Budaya Balai Tuha dan Mantaren Project.
“Sedangkan untuk pergelaran tari kreasi Babukung, juara 1 diraih Sanggar Benyawai Raya desa Benakitan Kecamatan Batang Kawa, juara 2 Sanggar Riam Batuah, Desa Samu Jaya KecamatanLamandau, juara 3 Kecamatan Sematu Jaya dan juara 4 Sanggar Dara Sarumpun Kecamatan Bulik,” terangnya.
Kedepan, lebih jauh dikatakan dia, akan kita tingkatkan lagi, terutama untuk kreasinya. Pihaknya juga akan mengundang seluruh mantir adat agar di tahun berikutnya Festival Babukung bisa lebih menarik.
“Kita juga akan menyampaikan ke Kemenparekraf agar ada penetapan tanggal pelaksanaan Festival Babukung di KEN. Sehingga tidak bersamaan dengan daerah lain di Indonesia,” tutup Meigo.(btg)