PULANG PISAU, KaltengEkspres.com – Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo Panen Raya Padi di kawasan Food Estate, di Desa Belanti Siam Blok A, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (1/4/2024).
Kegiatan panen raya ini diikuti Pj Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani dan sejumlah Kepala FKPD dan OPD Pemkab Pulpis serta Pemprov Kalteng.
Edy Pratowo mengatakan, Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu dari dua kabupaten di Kalteng yang menjadi andalan dalam urusan pangan khususnya padi.
“Karena itu perhatian kita sangat tercurah untuk wilayah ini, melihat potensi perkembangannya bahwa Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas memang cocok dalam pengembangan padi,” ujarnya.
Edy berharap dengan adanya kegiatan peningkatan optimasi yang dilakukan, panen padi tersebut akan semakin berkembang dan produksinya pun semakin tinggi.
“Dalam rangka mendukung usaha pertanian di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, tahun ini akan dibangun Rice to Rice atau Pabrik Penggilingan Padi. Kita harapkan pabrik ini tidak hanya sekedar dibangun saja, tetapi terus memproduksi yang nanti bahan bakunya akan di-supply juga dari wilayah Kecamatan Bataguh,”paparnya.
Selain Food Estate, lanjut Edy, di tahun 2024 ini juga Kalteng mendapatkan Program Optimasi Lahan Rawa dan Pompanisasi seluas 81 ribu hektar.
“Salah satunya di Kabupaten Pulang Pisau, kurang lebih 21 ribu hektar,”ucapnya.
Edy menyebut, hasil panen tahun ini ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu hasil panen kita 5,7 ton per hektar, hari ini 6,8 ton per hektar, varietasnya sama, PB, berarti ada perbaikan dalam upaya optimalisasi lahan ini sehingga produktivitasnya meningkat,”beber Edy.
Sementara itu, Pj Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani mengatakan, beberapa bulan terakhir komoditas beras mengalami kenaikan harga sehingga Pemerintah terus memastikan ketersediaan beras yang ada di Kalteng khususnya di Kabupaten Pulang Pisau, dalam rangka stabilisasi harga dan juga untuk mengatasi inflasi.
“Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau mendukung Program Strategi Nasional Food Estate yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat, dengan mengoptimalkan potensi yang ada khususnya pada sektor pertanian untuk melaksanakan pengembangan padi berbasis kawasan,” ungkapnya.
Nunu menyebut, Food Estate ini juga merupakan upaya Pemerintah dalam menangani inflasi khususnya beras. “Dimana inflasi tertinggi adalah beras lokal atau pera,” jelasnya. (ro)