PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat kawasan terdampak banjir hingga Rabu (13/3/2024) terjadi di 18 kelurahan yang ada di empat kecamatan. Sepanjang banjir melanda, setidaknya ada 1.558 rumah yang terendam dan memaksa 502 warga harus mengungsi ke pos penampungan.
“Sejauh ini ada ada 3.789 kepala keluarga dan 10.319 jiwa terdampak banjir. Sedangkan rumah warga yang terendam berjumlah 1.558 unit,” ungkap Plt Kepala BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satriya Budi, Rabu (13/3/2024).
Terkait kondisi banjir saat ini, ungkap Hendrikus, ketinggian air rata-rata mencapai lebih dari 150 sentimeter yang membuat ratusan warga harus mengungsi.
“Ada enam pos penampungan yang telaj didirikan pada beberapa titik banjir,” katanya.
Salah satu pos penampungan di SDN 1 Langkai Jaln Ahmad Yani. Di pos tersebut telah menampung 259 warga yang rumahnya di kawasan flamboyan bawah terendam banjir. Selain itu pos Pasar Kahayan menampung 105 orang.
“Ada pula pos penampungan lainnya di Kameloh Baru, Danau Tundai dan Marang,” ujar Hendrikus.
Pria ini menambahkan, untuk kawasan yang terendam akibat meluapnya Sungai Kahayan belum menunjukan tanda penurunan. Dimana ketinggian air telah mencapai 80 sentimeter. Begitu pula sungai lainya seperti Rungan dengan ketinggian air 60 sentimeter.
“Ketinggian air meningkat setiap harinya berkisar
20 hingga 170 sentimeter,” tandasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan warga di pos penampungan, telah disediakan dapur umum. Selain itu terdapat pula bantuan pakaian layak pakai dan sembako. Namun kebutuhkan akan air bersih, makanan dan layanan kesehatan dinilai paling mendesak saat ini. (ran)