PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Aksi unjuk rasa ribuan warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan berkahir ricuh. Massa yang tak terkendali merusak dan membakar kantor serta fasilitas yang ada di wilayah perusahaan perkebunan sawit PT Haparan Masawit Bangun Persada I (HMBP).
Aksi yang dilakukan warga sebagai bentuk kekesalan terhadap perusahaan yang tak juga merealisasikan lahan plasma. Massa yang sudah terlanjur kecewa akhirnya hilang kesabaran. Sejumlah aset perusahaan seperti rumah karyawan dan rumah-rumah dinas guru yang bekerja di perusahaan tersebut menjadi sasaran amarah warga.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji menyebutkan jika aksi unjuk rasa yang berujung anarkis itu awalnya hanya demo damai biasa. Massa menuntut agar perusahaan merealisasikan lahan plasma yang dijanjikan sejak tahun 2013.
Kericuhan terjadi pada Kamis (21/09/2023) sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa itu berlanjut hingga malam hari, yang mana sejumlah rumah karyawan dan rumah dinas guru ikut dibakar.
“Massa menuntut 20 persen lahan plasma dan lahan kawasan hutan seluas 1.175 hektare namun yang mampu dipenuhi perusahaan hanya 235 hektare,” ungkap Erlan, Jumat (22/09/2023).
Erlan menyebut, kerusakan yang dialami perusahaan diantaranya rumah karyawan dan guru serta kantor koperasi maupun akses jalan. Namun hingga hari ini situasi di lokasi kejadian diakuinya telah kondusif.
“Sebelumnya sedang digelar mediasi antara perwakilan warga dihadiri DAD dan pihak perusahaan. Namun situasi berubah ketika ada mobil bermaksud menerobos masuk,“ terangnya.
Atas kejadian itu pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan.
“Masyarakat kami harap tetap menjaga iklim investasi untuk percepatan dan pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. (ran)