

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com– Rencana Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya untuk menggelar event bernama Oktoberfest mendapat penolakan keras dari sejumlah pihak. Pasalnya Oktoberfest merupakan festival minum bir dan budaya asing asal Jerman. Protes keras terhadap event itu lantaran juga dianggap bertolakbelakang dengan akidah dan budaya masyarakat Kalteng.
Protes dan menolak digelarnya Oktoberfest datang dari Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng Bulkani. Bahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan MUI tingkat kota untuk membahas rencana event tersebut.
“Kami menolak diadakannya acara semacam ini,” kata Bulkani dengan tegas saat dibincangi pada Jumat (01/09/2023).
Menurutnya Bulkani, seharusnya pihak penyelenggara mengkaji kembali manfaat acara seperti tersebut. Dia bahkan menilai jika acara tersebut lebih banyak mudharatnya. Apalagi dari sisi agama, meminum minuman beralkohol atau bir merupakan perbuatan yang dilarang.
“MUI Kalteng jelas keberatan dengan kegiatan semacam ini. MUI merupakan salah satu lembaga yang menjaga aqidah ummat,” ucapnya.
Sedangkan dari sisi sosial budaya, lanjut Bulkani, seharusnya pihak hotel dan semua elemen masyarakat berusaha mempertahankan budaya lokal yang dimiliki Indonesai. Apalagi sejauh ini pemerintah bersama sejumlah lembaga organisasi maupun kebudayaan sedang gencar-gencarnya melestarikan kebudayaan lokal.
“Bukan sebaliknya malah berupaya mempopulerkan budaya asing,” jelas Bulkani.
MUI Kalteng, lanjut dia, akan membahas persoalan tersebut. Bahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan pengurus MUI Kota Palaangka Raya untuk menentukan sikap kedepannya.
“Apakah nanti akan memanggil pihak penyelenggara atau lainnya? akan kami diskusikan,” terangnya.
Rencana digelarnya Oktoberfest telah diumumkan pihak Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya belum lama ini. Rencananya akan dilaksanakan dua hari setiap pekannya selama bulan September dan Oktober. Event itu dibuka untuk umum dengan tarif masuk Rp200 ribu per orang.
“Setiap tahun, negara Jerman tidak pernah absen mengadakan Oktoberfest. Sesuai dengan Namanya, acara besar ini selalu diadakan pada akhir September dan awal Oktober. Oktoberfest adalah perayaan warisan yang diturunkan dari zaman kerajaan 1810 hingga saat ini dengan menghadirkan minuman bir khas Jerman,” ucap Rizki Agung Adha Siregar selaku Food & Beverage Manager Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya dalam press releasenya.
Disebutkan juga, dengan konsep unik tersebut, Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya menyerap ide Oktoberfest untuk dihadirkan ke warga Palangka Raya. Bekerja sama dengan salah satu perusahaan bir ternama Bali Hai.
“Menurut kami, ide Oktoberfest ala Jerman ini menarik untuk kita coba hadirkan ke masyarakat Palangka Raya. Dengan harga IDR 200.000,-, tamu dapat menikmati bir yang bisa refill dengan tanpa batasan. Selain itu, kami juga menghadirkan beragam makanan pelengkap yang tentunya sangat tepat dinikmati bersama dengan bir,” terang Rizki. (ran)