PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi bencana dengan karakter kebencanaan yang berbeda-beda. Demikian juga di Kalteng yang faktor alam, non alam dan juga oleh ulah manusianya berbeda dengan provinsi lain.
Untuk mengetahui potensi dan risiko bencana alam di Bumi Tambun Bungai, Pemerintah Provinsi Kalteng lantas menggelar rakor dan sosialisasi penyusunan rencanan penanggulangan. Kegiatan yang bertujuan sebagai langkah antisipasi itu berlangsung di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (09/08/2023).
“Di Kalteng terdapat potensi bencana dengan tingkat bahaya tinggi. Diantaranya banjir, cuaca ekstrem, gelombang dan abrasi. Ada juga karhutla kekeringan dan tanah longsor,” kata Sekda Nuryakin melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sri Widanarni.
Untuk menyikapi kejadian bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalteng, Sri menyebut harus ada upaya penanggulangan mulai dari pra-bencana yang penting untuk dilakukan.
“Hal itu bertujuan untuk menekan dan mengurangi dampak bencana. Diperlukan suatu perencanaan yang komprehensif sehingga penanggulangan dapat terkoordinasi, terpadu, terarah dan menyeluruh,” imbuhnya.
Menurutnya, sinkronisasi rencana penanggulangan bencana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat mendukung rencana pembangunan daerah. “Rencana penanggulangan bencana disusun berdasarkan hasil pengkajian risiko sehingga memberikan objektivitas arah kebijakan penanggulangan bencana di daerah,” ungkapnya.
Sri menekankan, kedepan pembangunan berkelanjutan berbasiskan kebencanaan harus berjalan dengan baik di Kalteng. “Hal ini merupakan tanggung jawab pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat. Kami berharap terciptanya komitmen dan berpartsipasi aktif dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (ran)