SAMPIT, KaltengEkspres.com – Anggota DPRD Korim Riskon Fabiansyah meminta petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotim agar menertibkan kembali anak-anak yang biasa mengamen di perempatan lampu merah ruas jalan dalam Kota Sampit. Karena para anak-anak ini korban eksploitasi oknum warga yang sengaja dijadikan untuk mencari uang.
“Masalah ini perlu ada penindakan tegas dari Satpol PP KOtim, dengan menempatkan personelnya di jam-jam padat kendaraan di simpang empat lampu merah yang jadi langganan pengamen cilik. Supaya oknum yang memobilisasi pengamen itu berpikir untuk menurunkan pengamen ciliknya,” kata Riskon Fabiansyah, Rabu (7/6).
Riskon menyebutkan, para pengamin cilik ini kembali marak jika tidak segera disikpai. Mereka terlihat di sejumlah lokasi, salah satunya di simpang empat dekat Sekretariat KNPI Kabupaten Kotim. Kehadiran pengamen cilik cukup disayangkan banyak pihak karena tidak sepatutnya anak seusia mereka berkeliaran di jalanan dan meminta-minta.
“Keberadaan mereka juga membahayakan pengendara dan mereka sendiri rawan akan menjadi korban kecelakaan akibat lalu lintas di Sampit semakin padat,” ujar Riskon.
Berkaca dari beberapa kasus sebelumnya, lanjut Riskon, para pengamen merupakan pendatang dari luar daerah. Meraka ada yang rombongan keluarga, ada pula yang diduga dikoordinir oleh oknum tertentu yang memanfaatkan mereka. Sudah beberapa kali pihak Satpol PP menertibkan anak-anak yang diduga dieksploitasi untuk dijadikan pengamen. Sayangnya para pengamen yang sudah dipulangkan itu tidak jera sehingga kerap kembali datang dan mengamen di Sampit.
“Parahnya lagi saat ini menjadi masalah kambuhan yang kerap muncul tanpa solusi. Upaya pemerintah daerah dengan melakukan razia tidak membuat efek jera bagi oknum orang tua yang memobilisasi pengamen cilik dengan alasan klasik yaitu masalah ekonomi,”tandas Riskon. (yon)