PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Catur Winarti mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang kerap terjadi.
“Cuaca ekstrem ditandai dengan panas yang meningkat, kekeringan, dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba,” ungkapnya, Rabu (29/3/2023).
Perlu diketahui lanjut dia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Kalimantan Tengah secara umum, akan terjadi lebih awal atau maju dari tahun-tahun sebelumnya.
“Pada periode peralihan musim ini biasanya akan terjadi angin kencang. Tentunya masyarakat harus lebih berhati-hati. Terutama saat melakukan aktivitas di luar rumah,” ujarnya.
Adapun berdasarkan peta analisis curah hujan bulan Maret 2023, wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya, berada pada kriteria menengah atau 50 sampai 150 milimeter.
Curah hujan dengan kriteria tinggi (150 sampai dengan 300 milimeter) terjadi di beberapa daerah, yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Lamandau, Barito Utara bagian utara, sebagian kecil Barito Timur, Murung Raya bagian timur, Barito Selatan bagian selatan, sebagian besar Kabupaten Pulang Pisau.
Berikutnya sebagian besar Kabupaten Kapuas, Gunung Mas bagian selatan, sebagian Kabupaten Katingan, sebagian kecil Kabupaten Seruyan, sebagian Kotawaringin Barat, dan sebagian kecil Kabupaten Sukamara.
Sedangkan curah hujan dengan kriteria sangat tinggi (lebih dari 300 milimeter) terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya. (asro)