PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Sebuah Kapal Tugboat Putra Abadi 77 mengalami kecelakaan nyaris tenggelam di perairan Teluk Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), tepatnya di titik koordinat : 3°42’10.20″S 111°35’57.60″E, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (23/12/2022).
Kapal tugboat tersebut mengalami kecelakaan saat menarik tongkang, tiba-tiba tali putus sehingga kapal hilang kendali dan mengakibatkan air laut masuk ke lambung kapal.
Peristiwa ini mengakibatkan kapal yang membawa anak buah kapal (ABK) sebanyak 9 orang ini mengalami masalah pada mesin dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan ini bermula saat kapal sedang menarik tongkang bermuatan batu koral bertolak dari Jakarta menuju Batu Licin Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat dalam perjalanan, tepatnya melintasi di lokasi kejadian, tiba-tiba bagian tali tunda putus sehingga mengakibatkan air laut masuk ke lambung kapal.
Beruntung, tak jauh dari lokasi kejadian melintas kapal pesiar Coral Geographer yang membawa wisatawan asing rencananya menuju Pelabuhan Kumai untuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting.
Pihak KSOP Kumai sudah berupaya meminta pertolongan kepada kapal pengusaha swasta namun tidak ada yang sanggup lantaran kondisi cauaca yang tidak memungkinkan sehingga hanya melakukan koordinasi intens dengan pihak terkait.
Proses evakuasi oleh kapal pesiar sempat berlangsung dramatis lantaran tinggi gelombang mencapai 4 meter. Kapal pesiar tersebut terpaksa bertahan di lokasi sesuai SOP Pelayaran menunggu kondisi cuaca mendukung.
“Informasi kejadian diterima oleh KSOP Kumai sekitar pukul 10.35 WIB melalui radio pantai yang berasal dari kapal pesiar Coral Geographer yang sedang menuju Kumai,” ungkap salah seorang petugas KSOP Kumai, Sabtu (24/12).
Lokasi peristiwa sekitar 70-80 arah selatan perairan Kotawaringin Barat atau sekitar kurang 6 jam perjalanan laut dari Kumai.
Saat ini tanggungjawab sudah ditangani oleh Basarnas pusat dengan mengerahkan armada Basarnas dari Sampit menuju lokasi kejadian.
“Terkait rescue mandiri yang dilakukan oleh awak kapal MV Coral Geographer dalam penyelamatan 9 ABK Kapal Tongkang Putra Abadi 77 sejak 23 des 11:45 , dan air baru tenang jam 7 pagi. Rescue jam 07.45 WIB. Seluruh 9 ABK PA77 dalam kondisi selamat. Rescue memakan waktu 20 jam,” lanjut laporan.
Saat dikonfirmasi kepada Kasi Ops Basarnas Palangka raya, Salman membenarkan peristiwa ini. Ia menjelaskan, kecelakaan ini disebabkan karena mesin kapal mati saat dalam perjalanan. (arodi)