

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) Leonard S. Ampung menghadiri Audiensi bersama Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, di ruang Rapat Bajakah I, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (9/12/2022).
Audiensi ini dalam rangka membahas persiapan pelaksanaan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri (BBI/PDN) dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI).
Leonard S. Ampung mengatakan, Kalteng sedang melaksanakan apa yang sudah diarahkan Presiden RI. Pemprov. Kalteng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng sedang berupaya memaksimalkan bagaimana ekonomi kreatif dan juga pariwisata ini bisa bertumbuh kembang secara baik dan juga bisa dinikmati oleh wisatawan lokal maupun luar untuk bisa datang ke Kalteng.
“Kami sedang melaksanakan beberapa perbaikan pengembangan daerah-daerah pariwisata yang ada di Kalteng terutama untuk di lokasi Taman Nasional Tanjung Puting yang ada di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat. Taman Nasional Tanjung Puting sudah menjadi icon Kalteng serta terdapat Orang Utan sebagai bagian dari penelitian,”ujarnya.
Selain itu lanjut dia, perbaikan pengembangan juga dilakukan di daerah pariwisata Taman Nasional Sebangau dari tahun ini sampai dengan tahun depan. Karena Sebangau masih berada di wilayah Kota Palangka Raya, dari Bandara hanya 15 menit. Akses segala macam dan fasilitas lain sedang dipersiapkan.
“Kita sedang menyiapkan desain, tahun depan kita sudah melakukan lelang dan pelaksanaan fisiknya akan dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” ungkap Leo.
Sementara itu, Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Pariwisata Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Hermin Esti Setyowati dalam paparannya mengatakan, Audiensi ini sebagai tindak lanjut Rakor Menko pada 2 Desember 2022 lalu, dimana Pemerintah Daerah mengintegrasikan program BBI/PDN dan BBWI ke dalam rencana kerja dan anggaran daerah pada 2023.
“Sesuai dengan arahan Presiden terbaru yaitu gerakan berwisata di Indonesia saja. Jadi kita sekarang memang menyasar ke wisatawan nusantara yaitu beralih paradigma mass tourism (mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya) kepada quality torism (pariwisata yang berkualitas). Tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor, salah satunya green ekonomy. Jadi kita juga menjaga untuk lingkungan alam,” kata Hermin. (asro)