PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menggelar rapat koordinasi (rakor) penanganan dampak banjir di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (1/11/2022). Rakor ini dipimpin langsung Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran.
Dalam rapat ini, Gubernur mengatakan, banjir yang terjadi di wilayah Provinsi Kalteng pada periode Oktober 2022, merendam sepuluh kabupaten dan satu kota yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, Pulang Pisau, Barito Utara dan Barito Selatan.
“Dari sejumlah kabupaten/kota ini, tercatat ada 55 kecamatan, 363 desa/kelurahan, 48.899 Kepala Keluarga, 155.640 Jiwa, dan Pengungsi 2.803 KK, 8.547 Jiwa yang terdampak,”ungkap Sugianto.
Sugianto menjelaskan, bahwa saat ini ada tiga kabupaten dan 1 kota yang sudah dilaporkan banjir mulai surut, yaitu di Barito Utara, Barito Selatan, Palangka Raya, dan Lamandau.
“Tentunya ini menjadi kabar yang baik. Sehingga diharapkan kondisi air surut juga terjadi di daerah lainnya yang masih direndam banjir,”ucapnya.
Kendati sebagian daerah sudah mulai surut, lanjut dia, Pemprov Kalteng telah menyiapkan bantuan sembako untuk keluarga terdampak banjir. Dengan jumlah bantuang masing-masing sebanyak 100 ribu paket, dan 40 ribu paket didistribusikan oleh TNI serta Polri.
Sedangkan 60 ribu paket disalurkan OPD Pemprov Kalteng didukung organisasi kemasyarakatan, ditambah dengan beras premium sebanyak 128,59 ton untuk tahap awal.
“Selain itu, Pemprov Kalteng juga menambah ketersediaan sarana evakuasi berupa perahu karet untuk dukungan operasi evakuasi ke kabupaten/kota, menyediakan 1.000 selimut dewasa dan 1.000 selimut anak, memberikan dukungan layanan dapur umum, dukungan operasi perahu karet,” jelas orang nomor satu di Kalteng tersebut,”bebernya.
Untuk memastikan penanganan banjir dilaksanakan dengan baik, Pemprov Kalteng telah melaksanakan perlindungan masyarakat yang terancam banjir aman dari bahaya banjir dengan melakukan evakuasi atau upaya penyelamatan lainnya.
Selain itu juga dilaksanakan penyiapan tempat-tempat pengungsian dengan fasilitas yang layak bagi masyarakat yang mengungsi, serta memberikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak banjir, berupa air bersih, MCK, sembako, dapur umum, selimut, pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan lainnya.
“Kami terus bekerjasama dengan Pemerintah kabupaten/kota dan pihak terkait untuk memastikan perbaikan sarana prasarana tersebut dapat segera diperbaiki sehingga dapat berfungsi dengan baik. Penanganan pasca banjir termasuk akibat gagal panen yang terjadi di beberapa wilayah juga terus kami tangani,”tandasnya. (as/hm)