

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Warga yang tinggal di Jalan Termili RT O2 Kelurahan Sidorejo Kecamatan Arut Selatan (Arsel) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), digegerkan dengan penemukan sesosok mayat pria paruh baya berinsial RAP (50) yang tewas tergantung di rumahnya, Jumat (1/7/2022).
Diduga kuat, pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena depresi di tinggal anak dan istrinya.
Budi warga setempat mengatakan, jasad korban ini pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan Delta Media yang saat itu sedang bekerja di kantornya. Berawal saat karyawan ini mencium aroma tidak sedap dari rumah korban yang berada di belakang kantornya.
Saksi ini kemudian masuk ke dalam rumah korban dan menemukan korban dalam keadaan telah tergantung.
“Saat menemukan korban gantung diri, karyawan kita kaget dan berteriak minta tolong hingga warga sekitar keluar, dan menghubungi saya,” ungkap Budi pemilik kantor Delta Media, Jumat (1/7).
Tidak lama kemudian, lanjut dia, petugas kepolisian bersama TNI datang mengevakuasi jasad korban disaksikan Ketua RT bersama Lurah Sidorejo. Saat dievakuasi, tubuh korban sudah mulai membusuk.
Sementara Ketua RT 02 Kelurahan Sidorejo, Syahrianto (Anto) mengatakan, usai mendapatkan informasi dari warganya terkait kejadian tersebut ia langsung ke lokasi.
“Saat di lokasi saya melihat korban gantung diri menggunakan tali nilon atau jemuran diikat di atap rumahnya yang di sekat.
“Korban gantung diri dengan menggunakan tali jemuran yang diikat ke atap rumah yang di sekatnya. Padahal, pada Senin (27/6) lalu, saya sempat ngobrol dengan korban. Bahkan pada Selasa (28/6) korban sempat juga bertanya ke saya, menanyakan kabar adik saya, setelah itu tidak pernah ketemu dan tiba-tiba dapat kabar sudah gantung diri,”ujarnya.
Saat ditanya motif gantung diri, Anto menjelaskan tidak tahu persis. Namun kata dia, ada kemungkinan lantaran depresi, karena ditinggal anak istrinya yang sudah tidak bersama lagi.
“Dugaannya seperti itu, korban depresi ditambah kebutuhan ekonomi. Korban sering bercerita kepada tetangga kalau dia sudah tidak dibutuhkan lagi,”ucap Anto.
Saat ini jasad korban telah dibawa ke RSUD Imanuddin Pangkalan Bun untuk dilakukan visum dan selanjutnya dimakamkan pihak keluarganya. (yr)