PANGKALAN BUN, KaltengEkspres. com– Kepala BNNP Kalimantan Tengah Brigjen Pol Drs. Sumirat Dwiyanto, mengungkapkan jumlah pemakai narkoba mengalami peningkatan prevalensi di Indonesia pada tahun 2021 sebesar tercatat 0,15 persen, sehingga menjadi 1,95 persen atau 3,66 juta jiwa.
“Tahun 2021 kami melakukan survei. Itu 1,95 persen, 0,15 persen,” kata Brigjen Pol Drs. Sumirat Dwiyanto ketika diwawancarai awak media usai Kunjungan kerja di Aula Kantor Bupati Kobar, Rabu (8/6/2022).
Sebelumnya, di 2019, prevalensi pengguna narkoba di masing-masing termasuk di wilayah Kalimantan Tengah kurang lebih ada peningkatan dari 2019 ke 2021 sekitar 0,15% atau dari 3.400.000 pecandu menjadi 3,66 juta pecandu.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah sendiri kata dia, ada kurang lebih 6.300 sampai 10.000 pecandu dalam hitungan prevalensi 0,4% atau yang mengaku pernah memakai narkoba dalam seumur hidupnya.
“Jadi, kita perhatikan bahwasanya kalau dari pengungkapan kasus yang kita lihat kerawanan-kerawanan yang ada di wilayah Kalimantan Tengah, Selanjutnya, terkait dengan terminologi waktu setahun terakhir pemakaian narkoba, terdapat penurunan sebesar 0,9 persen, dari sebesar 1,70 persen di 2019 menjadi 1,61 persen di 2021,” ungkapnya.
“Ini karena program yang sama-sama juga kami canangkan, bagaimana kita menyerbu dari desa,” ujarnya lagi.
Prevalensi adalah jumlah orang memakai narkoba dalam kurun waktu tertentu dan dikaitkan dengan besar populasi dari kasus itu berasal. Angka prevalensi narkotika dapat diukur dalam dua terminologi waktu, yaitu pernah memakai narkotika dan setahun terakhir memakai narkotika.
Pernah pakai adalah mereka yang memakai narkotika semasa hidupnya, tanpa merujuk referensi waktu pemakaian. Sedangkan, penggunaan setahun terakhir adalah mereka yang memakai narkotika dalam satu tahun terakhir.
Sumirat Dwiyanto menjelaskan, bahwa Kobar ini merupakan wilayah perbatasan laut sehingga dengan mudah bisa masuk peredaran sabu.
Mengingat daerahnya merupakan pintu masuk perairan laut maupun udaranya.
Ini menjadi perhatian khusus sehingga kehadiran saya hari ini adalah untuk sama-sama mencegah pemberantas penyalahgunaan peredaran narkotika di wilayahnya masing-masing, “bebernya.
Tindakan-tindakan yang sudah dilakukan oleh berbagai investasi terkait di sini sudah dibentuk satgas interview di pelabuhan, dan udara.
“Karena sudah ada kerjasama antara Bea Cukai kemudian imigrasi dan juga petugas pelabuhan,” tandasnya. (yr)