idilakulahPANGKALAN BUN, KaltengEkspres. com – Raibnya saldo nasabah BRI Cabang Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) atas nama dr. Binsar Parhusip beberapa hari lalu, telah ditetapkan Polisi Resort (Polres) Kobar dalam kasus tindak kejahatan perbankan.
Untuk mengungkap kasus ini, anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kobar telah melakukan penyelidikan.
Kasus tersebut bermula ketika ada seseorang yang mengaku dari BRI pusat menawarkan perubahan biaya transaksi transfer dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150 ribu perbulan.
Orang tak dikenal ini memastikan untuk biaya transfer tetap biaya lama yaitu senilai Rp 6.500 dan meminta mengcopy link yang dikirimkan.
Saat utu dr. Binsar Parhusip baru sadar, bahwa ditipu dan uang di rekeningnya dengan nominal Rp 274 juta lebih telah dikuras oknum pelaku.
Dalam perjalanannya, dr. Binsar Purhusip mengklaim telah berupaya melakukan klarifikasi ke pihak BRI namun tidak memperoleh solusi sehingga kasus tersebut dilaporkan ke Polres Kobar.
Menindaklanjuti laporan tersebut, anggota Satreskrim Polres Kobar telah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kobar AKP Rendra Aditua Dhani, mengatakan, terkait penyelidikan tersebut pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BRI untuk menelusuri kemana saja aliran dana milik korban dipindahkan oleh orang yang melakukan penipuan terhadap dokter yang bertugas di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun tersebut.
“Tentunya keterlibatan pihak BRI untuk bekerjasama dengan kami sangat penting dalam hal menelusuri aliran dana tersebut. Karena untuk mengakses data tersebut merupakan wewenang pihak bank itu sendiri,” kata Rendra, Sabtu (11/6/2022).
Rendra menjelaskan, berdasarkan informasi pihak bank, mereka sudah berkoordinasi dengan BRI pusat terkait hal tersebut.
“Harapannya hal ini juga bisa ditindaklanjuti pihak pusat, agar penyelidikan yang kami lakukan bisa terus berlanjut,” pungkasnya. (yr)
