PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Warga Kumai dihebohkan dengan beredarnya sebuah video dan pesan suara terkait penyebab hilang dan tenggelamnya dua pemancing di perairan Sungai Nyirih, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang disebut dibunuh oleh temannya.
Setelah diselidiki pihak kepolisian, informasi yang beredar di video dan pesan suara tersebut hanya informasi hoax (tidak benar).
Video itu makin menarik perhatian karena dikaitkan dengan tragedi hilangnya pemancing di perairan Sungai Nyirih di Kecamatan Kumai.
Pasalnya, dalam rekaman pesan suara dan video yang beredar menyebutkan jika penyebab dua orang pemancing tenggelam dan mengakibatkan satu orang meninggal dan stau orang tidak ditemukan itu, karena dibunuh oleh satu orang rekannya yang selamat dan pelaku sudah menyerahkan diri ke Polisi.
Faktanya, berdasarkan penyelidikan Polsek Kumai terhadap keluarga korban, pada Jumat, 4 Maret 2022 kemarin, ditemukan bukti bahwa video yang viral beredar di grup whatssapp tersebut, diduga berasal dari Madura dan sudah menyebar dilingkungan Keluarga Korban, setelah 3 hari jenazah Sandi Setiawan di ketemukan.
“Untuk sumber video berasal dari mana, keluarga korban ini tidak mengetahuinya, dan mereka tidak ada yang kenal dengan orang-orang yang berada di dalam video tersebut,” kata Kapolsek Kumai Ipda Rahis Fadhilillah, Sabtu (5/3/2022).
Kemudian, untuk audio atau pesan suara yang beredar, pihak keluarga korban juga tidak mengetahuinya itu suara siapa dan dari mana asalnya.
“Dalam keterangan vidio tersebut tidak ada di wilayah Kumai dan ini tidak benar,” tegas Ipda Rahis Fadhlillah.
Menurutnya, rekaman vidio tersebut berasal dari lain dan tidak tahu dari mana sumbernya, saat ini masih kita cari siapa penyebar vidio tersebut dan siapa yang memberikan pesan suara tersebut, tegasnya.
Bahkan, pengakuan dari pihak keluarganya belum ada memberikan keterangan atau statment apapun, baik kepada pihak wartawan atau media massa terkait dengan peristiwa ditemukannya jenazah Sandi Setiawan. Serta audio dan video tersebut bukan dibuat oleh keluarga atau kerabat korban.
“Akibat beredarnya video dan audio tersebut, pihak keluarga merasa kecewa dan resah, serta mengharap pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut bisa di ketahui dan meminta maaf kepada keluarga korban,”ujarnya.
Kemudian, pesan suara yang menyebutkan jika pelaku pembunuhan telah ditahan di Polsek, itu tidak benar. Sebab, pihaknya tidak ada menahan atau tidak ada orang yang menyerahkan diri terkait peristiwa tersebut.
“Kemungkinan video dan audio yang belum jelas kebenaranya tersebut hanya isu yang sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dan ingin menjadi kan situasi Kamtibmas yang kurang kondusif. Karena keluarga Korban telah menyatakan, semua permasalahan di serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib (Kepolisian),” tegasnya. (yr)