Harga Minyak Goreng di Kobar Fluktuasi 

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Diperindagkop) Kotawaringin Barat (Kobar) Alfan Khusnaini menyebutkan, harga minyak goreng mengalami fluktuasi sejak setengah tahun lalu.

“Tapi memang kali ini relatif bahaya, karena akumulasi kenaikannya cukup tinggi,” katanya saat di Konfirmasi diruang kerjanya, Rabu (12/1/2022).

Menurutnya, di beberapa pasar di luar Pangkalan Bun bisa tembus diatas Rp 21 ribu per liter.

“Ini yang membuat pemerintah daerah akan segera lakukan langkah percepatan biar ada keseimbangan,” tegasnya.

Saat ini, kata dia, tengah ada kenaikan harga minyak dunia cukup tinggi. Hanya saja harus menurutnya, harus diingat negeri ini penghasil sawit cukup besar.

“Jadi harus ada langkah-langkah ke depan supaya tidak terjadi lagi,” ujar dia.

Terhitung sejak bulan Juni 2021 harga minyak terus mengalami peningkatan harga, mulai dari Rp 18.600, bulan Juli Rp 19.100, Agustus Rp 19.200, September Rp 19.300, Oktober Rp 20.500, November Rp 21.500, dan Desember 2021 Rp 21.600.

Artinya setiap bulan ada kenaikan harga, sampai awal tahun 2022 di bulan Januari ini juga tidak mengalami penurunan harga, terang Alfan.

Ia mengatakan, langkah pendeknya pemerintah daerah mendorong akan mengumpulkan semua pengusaha minyak goreng segera membuat pasar murah.

Sebelumnya, pedagang sembako di Pasar Indra Sari Kelurahan Baru mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng sejak sekitar 3 bulan lalu.

Seorang pedagang, Syawal (65), mengatakan, harga minyak goreng curah naik sejak sekitar dua bulan lalu. Saat ini harga minyak curah per 1.5 liter sudah menjadi 26.500. (yr)

Berita Terkait