PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Sukamara dan Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin dalam kegiatan verifikasi dan survei lapangan ke lokasi rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) yang harus didirikan dengan melintasi sungai, Rabu (25/8/2021).
Pembangunan tower penyeberangan sungai pada jalur SUTT 150 kV Kendawangan-Marau (Ex Air Upas)-Sukamara tersebut berlokasi di alur pelayaran Sungai Jelai Kabupaten Sukamara. Jalur transmisi tersebut direncanakan untuk dioperasikan pada tahun 2022 dengan total tapak tower sebanyak 438 tower, di mana 414 tower berada di Kabupaten Ketapang, sementara 24 tower lainnya berada di Kabupaten Sukamara.
“Survei yang kami lakukan untuk titik tower ini memilki lokasi yang cukup sulit, namun kita semua dapat melakukan survei dengan lancar dengan cuaca mendukung dan selamat sampai kegiatan selesai,” ucap Karyanto Kristo Kasi Operasi Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
Senada dengan Kristo, Yekti Wisaptoyo, Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Sukamara menyebutkan dukungan dan kesiapannya dalam mendukung rencana pembangunan transmisi ini.
“Kami siap bersinergi dengan PLN dalam pengawasan pelaksanaan konstruksi tower perlintasan sungai terutama dalam rangka menjaga keamanan alur pelayaran di Sungai Jelai Kabupaten Sukamara.” katanya.
Setelah survei lapangan di lakukan, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan rapat teknis dalam rangka penyusunan berita acara survei sebagai syarat penerbitan Ijin Membangun Kabel Listrik.
Dalam kegiatan penyusunan dan penandatangan berita acara survei, Faruq Suyuthi Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP Kalimantan Bagian Barat mengatakan bahwa nantinya jalur transmisi ini akan menghubungkan sistem kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“Interkoneksi kelistrikan akan dapat membantu evakuasi daya dari Kalimantan Tengah ke Kalimantan Barat dan sebaliknya. Sehingga kelistrikan di kedua provinsi dapat menjadi lebih baik,” ujar Faruq. (*hs)