Kekerasan Bukan Bagian dari Mendidik

Tandean Indra Bela

PULANG PISAU, KaltengEkspres.com – Tenaga pendidik diharapkan bisa lebih bersabar dalam mendidik siswa. Karena masing-masing siswa memang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Tandean Indra Bela mengatakan, aksi kekerasan dalam mengajar seperti pemukulan dan sejenisnya itu bukan bagian dari mendidik. Menurutnya, guru harus bisa memilah mana cara mendidik yang benar dan mana yang tidak.

“Memang kadang-kadang ada siswa yang berbuat nakal dan mengharuskan kita mengambil tindakan. Tetapi jika tindakan yang diambil dengan cara memukul itu salah. Mendidik siswa tidak boleh dipukul,”kata Tandean, Minggu 2 Mei 2021.

Ia menambahkan, jika memang anak itu melanggar aturan sekolah atau bentuk kenakalan lainnya, maka ambilah cara lain untuk memberikan efek jera kepada siswa yang bersangkutan. Misalnya dengan memberikan hukuman membersihkan ruangan kelas atau jenis hukuman lain yang wajar dan tidak menyalahi aturan.

“Kita memahami kadang guru-guru ini ada yang sudah memiliki permasalahan yang mengganggu dirinya diluar sekolah. Sehingga membuat emosi guru ini cepat naik. Karena guru juga manusia. Namun disitulah guru harus menunjukkan sikap profesional. Artinya masalah pribadi jangan dibawa ke sekolah,” ujar dia.

Tandean mengakui bahwa mendidik murid dengan berbagai karakter atau watak yang berbeda itu sangat sulit. Ada siswa yang baik, ada yang nakal, ada yang cepat dalam memahami pelajaran dan ada yang lambat dalam menangkap penjelasan yang diberikan oleh guru.

“Jadi memang tidak mudah menjadi seorang guru. Namun saya ingatkan ketika murid melakukan kenakalan jangan sampai dipukul. Guru cukup mencatat saja dan bisa disurati orang tuanya murid yang bersangkutan,” tegas Tandean. (dar)

Berita Terkait