SAMPIT, KaltengEkspres.com – Sering diburu dan dirusak kawasan konservasinya, membuat keberadaan Orangutan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terancam punah.
Permasalahan ini yang cukup memprihatinkan, karena Orangutan merupakan salah satu satwa dilindungi dan menjadi kewajiban masyarakat bersama menjaga dan melestariannya.
“Kalau untuk di Kotim habitat orang hutan sudah sangat tipis, malahan bisa dibilang habis, kami mencatat pada seminggu diakhir bulan Januari sudah 3 ekor orangutan yang kita amankan.” Kata Komandan Pos Penjagaan BKSDA Sampit, Kalimantan Tengah, Muriansyah, Senin (01/2/2021).
Ia mengimbau kepada seluruh warga Kotim, turut membantu atau melaporkan jika melihat keberadaan orangutan baik itu disekitar pemukiman maupun perkebunan warga.
Jangan melakukan pembunuhan maupun memeliharannya, karena hewan tersebut juga cukup berbahaya menularkan penyakit seperti, Rabies, Hepatitis, Herfes, Flu maupun TBC.
“Kalau ada warga yang berkebun dan melihat orangutan, segera melaporkan ke BKSDA Sampit, jangan dibunuh atau memeliharanya, karena bisa dikenakan undang-undangn Konservasi nomer 5 tahun 1990, bagi siapa saja yang memelihara, membunuh, melukai dan memperniagakan akan dikenakan sanksi pidana penjara 5 tahun dengan denda 100 juta,”tegasnya.
Sementara sebelumnya, pada Minggu (31/1/2021) kemarun, tim rescue dan BKSDA Pos Jaga Sampit, berhasil mengevakuasi 3 ekor orangutan didua tempat berbeda.
Pada siangnya tim berhasil menangkap 2 ekor orangutan yakni induk dan anaknya di kilometer 11 jalan Jenderal Sudirman Sampit-Pangkalan Bun, kemudian pada sore hari mereka berhasil mengamankan 1 ekornya lagi di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit.
“Kita telah berhasil menangkan 3 ekor, yakni dua ekor jantan dan satu ekor betina. Yang mana iduk betina berusia sekitar 20 tahun, dan anaknya kisaran 10 bulan. Sedangkan yang pejantan dewasa satunya umurnya sekitar 25 tahun,”paparnya
Ketiga ekor orangutan tersebut kini telah dibawa ke Pangkalan Bun Kabupaten Kobar, untuk dilepas mendapatkan perawatan dan kemudian dilepas liarkan ke Habitatnya.
“Kami BKSDA berterima kasih atas partisipasi warga di Km 11 dan juga Desa Lempuyang, yang turut membantu kami menangkap serta menginformasikan keberadaan orangutan tersebut,”tandasnya. (By)