PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Direktur Eksekutif Borneo Nature Foundation (BNF) Internasional, Simon J Husson mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 40.000 bibit pohon, guna memulihkan kondisi area bekas kebakaran hutan di kawasan hutan Sebangau, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Penanaman akan dilaksanakan di lahan seluas 100 hektar, persisnya di area Ruslan, di wilayah Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG) Sebangau pada bulan Maret-April 2021 mendatang.
“Proyek satu juta pohon ini ditujukan untuk memperkuat penyerapan karbon dan pemulihan habitat untuk spesies yang terancam punah, seperti orangutan, oleh karena berbagai sebab, terutama oleh kebakaran hutan dan penebangan liar pada masa lalu. Penanaman ini berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat lokal dan penciptaan ekonomi hijau,” katanya, Selasa (23/2/21).
Sebelumnya, BNF bersama Center for International Coopertion in Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP), telah melakukan reforestasi di dua spot pada area kanal Ruslan di LAHG Sebangau, dengan menanam sebanyak 50.600 bibit pohon hutan di area seluas 50 hektare di kawasan LAHG Sebangau. Pasalnya, akibat kebakaran yang terjadi pada tahun 2015 dan 2019, banyak tanaman lokal dan habitat satwa liar yang hilang.
Sementara itu, Wakil Direktur BNF Indonesia, Yunsiska Ermiasi mengatakan, penanaman 40.000 bibit pohon di area seluas 100 hektar ini juga merupakan bagian dari upaya BNF memperluas areal tanam, menambah jumlah bibit yang ada, serta meningkatkan kapasitas masyarakat Kereng Bangkirai dan Sabaru dalam mendukung kegiatan reboisasi dan reforestasi BNF.
“Penanaman ini didukung oleh para donatur dari berbagai negara yang mempunyai harapan yang sama, yaitu berupa berjalannya upaya reforestasi di kawasan gambut yang ada di Sebangau,” ucapnya.
Namun, sambung Yunsiska, penanaman tersebut akan dilaksanakan secara secara bertahap. Untuk tahap awal, yakni pada bulan Maret mendatang, pihaknya akan menanam sebanyak 20.000 bibit pohon telah dimobilisasi ke area persemaian. Bibit-bibit tersebut, diambil langsung dari hutan sebelum dibesarkan di tempat pembibitan sampai usia siap tanam.
“Jadi bibit tanaman lokal yang akan ditanam nanti itu, ada Belangeran (Sorea belangeran), Prupuk (Lophopetalum sp.), Tempohot (Syzigium sp.), Jambu-jambu (Eugenia sp.), Gerunggang (Cratoxylon arborescens), Papung (Sandoricum beccanarium), Tabaras (Stemonorus scorpioides), dan Patanak Galeget (Eleocarpus sp.),” pungkasnya. (Ra)