BKSDA Ingatkan Warga Jangan Buang Sampah ke Sungai

Foto Boy – Petugas BKSDA bersama Kepolisan saat memasang penjerat buaya, disekitar pelabuhan pasar Desa Bagendang,Senin (4/1) kemarin.

SAMPIT, KaltengEkspres.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit Kalimantan Tengah, mengingatkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), khususnya yang bertempat tinggal di pinggiran Sungai Mentaya, terutama yang berdekatan dengan lokasi Habitat Buaya, agar tidak membuang sampah maupun bangkai unggas ke sungai, karena bisa mengundang datangnya buaya.

“Kami dari BKSDA tidak bosan-bosannya mengimbau dan meminta kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah lagi di sungai. Kalau masih membuang sampah di sungai ya buaya akan bisa selalu datang ke lokasi tersebut,” ungkap Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Selasa (05/01/2021).

Dari hasil penelusuran tim BKSDA, buaya sering mucul karena ada masyarakat setempat yang memelihara hewan unggas di tepi sungai, buaya memiliki penciuman yang sangat tajam dan unggas merupakan salah satu makanan kesukaan reptil tersebut.

“Dari kotoran ayam maupun bebek yang jatuh ke sungai, ini bisa menarik perhatian buaya. Apalagi ada yang suka buang bangkai ayam ke sungai, ini bisa membuat buaya sering datang ke lokasi itu, karena merasa ada makanan yang mereka butuhkan. Saya harap jika ingin buaya tidak datang lagi, maka jangan ada pelihara unggas dan juga buang bangkai atau sampah makanan ke sungai,” jelas Muri.

Sementara itu, berkaitan dengan dua serangan buaya terjadi di Desa Ganepo Kecamatan Seranau, dan Desa Pelangsian Kecamatan Mentaya Baru Ketapang, Kabupaten Kotim. Menurutnya predator tersebut bukan berasal dari sekitar wilayah kedua desa itu.

“Dugaan kami buaya ini bukan berasal dari wilayah Desa Pelangsian ini, namun merupakan buaya dari tempat lain yang mencari makan disini, karena di tempat ini kami temukan beberapa titik lokasi warga yang memelihara unggas di tepi sungai,”ujarnya. (boy)

Berita Terkait