Perkelahian Berdarah di Katingan Tewaskan Satu Orang

Anggota Polsek Sanaman Mantikei saat mengevakuasi jasad korban yang tergeletak di lokasi kejadian Sabtu (21-11)

KASONGAN, KaltengEkspres.com – Diduga dipicu rebutan lokasi tambang ilegal, di Km 48 lokasi Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) Jamparan, Desa Tumbang Kawei, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, tiga  warga terlibat perkelahian hingga salah satu diantaranya meninggal dunia, akibat terkena bacokan sentaja tajam (sajam) jenis parang.

Diketahui korban bernama Bowos Alias Menteng (38) warga kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya. Sementara  pelaku pembacokan bernama Frenodie, warga Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan.

Informasi yang dihimpun di lapangan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 20 November 2020 lalu, sekira pukul 10.30 WIB. Berawal saat warga bernama Zakaria bersama dengan Haris Setiawan di ajak oleh Bowos (korban) menuju ke Km 48 lokasi Jamparan (lokasi tambang) untuk menemui Usin terkait masalah lahan tempat kerja.

Sekira pukul 14.00 WIB, ketika berada di Km 48 lokasi Jamparan mereka berjalan kaki menuju lokasi tempat Usin, kemudian bertemu dengan Usin dan anaknya yang bernama Frenki serta Frenodie (pelaku).

<

Saat sedang membicarakan tentang lahan tersebut, terjadilah perdebatan antara Bowos dan Usin, lalu Bowos mencabut pisau yang dia bawa untuk menyerang Usin.

Kemudian, Usin pun mengambil pisau jenis parang yang pada saat itu berada tidak jauh darinya untuk menangkis serangan pisau Bowos yang mengarah ke dirinya. Karena menangkis pisau milik Bowos, pisau milik Usin terlepas dari tangannya.

Melihat hal tersebut Frenodie (pelaku), yang merupakan anak kandung dari Usin, berusaha membantu ayahnya yang diserang oleh Bowos dengan cara mengambil pisau jenis parang milik ayahnya yang terjatuh saat itu. Lalu, Frenodie (pelaku) menyerang Bowos (korban) menggunakan parang tersebut kemudian membacoknya hingga keluar pondok dan akhirnya Bowos meninggal dunia di tempat.

Korban meninggal dunia karena mengalami luka tebas di bagian tangan sebelah kiri, bagian belakang tubuh korban dan di kaki kiri serta kanan korban.

<

Melihat hal tersebut dua rekannya Zakaria dan Haris Setiawan berlari untuk menyelamatkan diri keluar dari lokasi tersebut. Dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sanaman Mantikei.

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah SIK, melalui Kapolsek Sanaman Mantikei Ipda Syaiful SH, membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek menjelaskan, saat piket  Jumat 20 November 2020, sekira pukul 23.30 WIB, mereka menerima laporan dari seorang laki-laki bernama Zakaria menyebut telah terjadi perkelahian di Km. 48 Lokasi Jamparan.

Namun karena saat itu kondisi ruas jalan banjir sehingga tak memungkinkan pihaknya untuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian pada Sabtu, tanggal 21 November 2020, sekira pukul. 08.30 Wib, Polsek Sanaman Mantikei, menindak lanjuti laporan Zakaria untuk mendatangi TKP di Km 48 Japaran dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 2 jam dan di lanjut dengan berjalan kaki sekitar 1 jam 15 menit.

” Sesampai di TKP ditemukan 1 orang yang sudah dalam keadaan meninggal dan menurut keterangan Zakaria bahwa mayat tersebut adalah Bowos (korban). Lalu, mayat korban di evakuasi di bawa ke Puskesmas Tumbang Kaman untuk dilakukan Visum Et Repertum. Barang bukti barang bukti yang diamankan yaitu 1 (satu) bilah Pisau jenis parang dengan gagang warna orange,” terang Kapolsek Sanaman Mantikei, Ipda Syaiful, Senin (23/11).

<

Kapolsek menjelaskan, kejadian penganiayaan berat tersebut dipicu oleh perebutan lokasi tambang rakyat ilegal yang menurut pengakuan korban adalah milik keluarganya, sedangkan menurut Usin adalah miliknya yang sudah lama dikuasainya.

Kemudian, Bowos Alias Menteng dikenal sebagai orang yang sering mengaku-ngaku memiliki lahan di Lokasi Jamparan dan Bowos dikenal sering meminta uang kepada pekerja tambang di lokasi jamparan.

” Saat ini Frengki yang merupakan saudara kandung dari Frenodie dan juga merupakan anak kandung dari Usin, sudah di amankan dan dimintai keterangan oleh Polsek Sanaman Mantikei. Sementara itu pelaku Frenodie masih dalam pengejaran pihak Polsek Sanaman Mantikei,”pungkanya. (ans)

Berita Terkait