KUALA PEMBUANG, KaltengEkspres.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan, Bambang Yantoko menyebutkan jika perluasan lahan perkebunan yang tidak terkendali khususnya untuk kelapa sawit saat ini memberikan dampak negatif baik itu bagi masyarakat maupun lingkungan.
Bambang mengatakan, saat ini kondisi perekonomian masyarakat banyak yang berada di bawah garis kemiskinan dan semakin tersisih. Disamping berakibat pada perekonomian masyarakat, perluasan lahan perkebunan yang semakin tidak terkendali di Kabupaten Seruyan pastinya juga berdampak pada lingkungan akibat semakin tersisihnya hutan.
“Kalau tidak percaya silahkan cek ke lapangan, khususnya masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Seruyan, karena saat ini perluasan lahan perkebunan kelapa sawit sudah semakin tidak terkendali,” katanya di Kuala Pembuang, Kamis (14/05/2020).
Selain itu, ditambah dengan banyaknya Perusahaan Besar Swasta (PBS) perkebunan yang tidak taat aturan dan tidak memenuhi kewajibannya kepada daerah khususnya masyarakat yang ada di wilayah setempat.
Sementara itu, yang saat ini juga menjadi persoalan yakni berkenaan dengan proses perijinan penggarapan lahan yang dilakukan oleh PBS juga masih menjadi pertanyaan.
“Kita tidak tahu kondisi sesungguhnya di lapangan itu seperti apa, entah itu lahan masyarakat, pemukiman penduduk maupun yang lainnya, ini yang jadi persoalan saat ini sehingga perluasan lahan ini sampai tidak terkendali,” ucapnya.
Maka dari itu, ia juga menilai jika untuk saat ini Pemerintah Daerah harus serius menyikapi masalah ini, jangan sampai masyarakat sengsara dan tidak bisa menikmati hasil alam yang ada di wilayahnya sendiri.
“Sebenarnya saya sudah suarakan hal ini berulang kali, misalnya saja berkenaan dengan realisasi lahan plasma, memang ada beberapa PBS yang sudah merealisasikan namun itupun setahu saya tidak sebanding dengan luasan lahan investasi mereka, ini yang harus jadi catatan kita bersama,” tandasnya. (Ro)