KUALA PEMBUANG, KaltengEkspress.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan, Bambang Yantoko menyebutkan jika larangan membakar lahan nampaknya masih menjadi perhatian serius dan berdampak terhadap masyarakat khususnya para petani yang ada di Kabupaten Seruyan.
Bambang mengatakan, dampak dari larangan membuka lahan dengan cara membakar sangat terasa sekali di masyarakat, khususnya untuk ketahanan pangan saat ini. Apalagi saat pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya, zaman dahulu masyarakat yang ada di Kabupaten Seruyan masih bisa mempertahankan ketahanan pangan dan tidak akan terlalu pusing misalkan ada suatu hal yang tejadi misalnya saja seperti pandemi virus korona atau Covid-19.
“Kalau kita dulu itu tidak akan terlalu kesulitan terhadap pangan khususnya untuk padi, karena hasil produksinya sangat melimpah sekali. Akan tetapi saat ini dampak dari larangan membakar lahan membuat sebagian besar petani tidak bisa menggarap lahannya,” katanya di Kuala Pembuang, Senin (11/05/2020).
Mengenai hal tersebut, hampir sekitar 80 persen masyarakat khususnya yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) II dan III sangat bergantung terhadap pasokan beras dari Pulau Jawa.
“Karena ini sangkut pautnya dengan isi perut masyarakat, kasihan mereka jika terus-terusan seperti ini, harus segera dicarikan solusi karena mereka sudah berulang kali menyampaikan keluhannya,” tandasnya. (Ro)