

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Guna menjaga stabilitasi ekonomi disaat merebaknya pandemi Covid-19, Bank Indonesia mengeluarkan serangkaian kebijakan moneter.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Kalteng, Yudo Herlambang.
“Sejumlah kebijakan yang diambil yaitu memperkuat intensitas kebijakan triple intervention (Spot, Domestic Non Deiliverable Forward (DNDF), Pembelian SBN di Pasar Sekunder, Menurunkan rasio Giro Wajib Minimun valuta asing, Memperluas underlying transaksi bagi investor asing, dan Penggunaan bank kustodi global dan domestik untuk kegiatan investasi,” jelas Yudo dalam rilisnya.
Kebijakan tersebut merupakan upaya menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan nasional, dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Pelemahan nilai tukar dapat mempengaruhi stabilitas harga sejumlah komoditas, khususnya barang-barang import.
“Namun demikian pengaruh pelemahan nilai tukar di Kalimantan Tengah relatif masih rendah. Hal ini terlihat dari masih terjaganya inflasi Kalteng hingga bulan Maret 2020,” ujar Yudo.
Kedepannya Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah akan terus memantau pergerakan harga sejumlah komoditas khususnya bahan makanan agar pasokan yang tetap terjaga dan harganya tetap terkendali. (via)