Home / Pemkab Kobar

Kamis, 12 Maret 2020 - 20:09 WIB

Dinkes Kobar Bantah Satu Jamaah Umrah Terjangkit Corona

Kadinkes Kobar, Rois

Kadinkes Kobar, Rois

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menegaskan bahwa salah satu pasien pasca pulang umrah yang dirawat di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin tidak terjangkit virus corona. Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois, Kamis (12/3/2020).

Menurut Rois, seseorang bisa dikatakan suspect virus corona jika mempunyai gejala demam atau riwayat penyakit batuk, pilek, nyeri tenggorokan, pneumonia berat berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis.

Selain itu, mempunyai faktor risiko riwayat perjalanan ke China, Italia atau wilayah negara yang terjangkit dalam 14 hari sebelum timbul gejala.

Kemudian, memiliki riwayat paparan salah satu atau lebih, riwayat kontak dengan kasus terkonfirmasi virus corona atau pernah mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien virus corona seperti di China dan Italia atau wilayah terjangkit.

Baca Juga :  Bupati Kobar Hadiri Syukuran Hari Bhayangkara ke 75

“Disamping itu ada riwayat kontak dengan hewan penular dan memiliki demam diatas 38 derajat, riwayat demam. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan atau kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjaIanan ke Wuhan. Sementara pasien yang dirawat tidak memenuhi itu,” katanya, di depan awak media Kamis (12/3) sore.

Ia menjelaskan, bahwa pasien yang dirawat sepulang umroh tersebut sudah batuk lebih dulu sebelum berangkat ke Indonesia. Ia menduga, pasien mengalami sakit setelah tiba di tanah air karena kelelahan dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Pangkalan Bun.

Baca Juga :  Bupati Kobar Apresiasi Kinerja Perumdam Tirta Arut

Terhadap hasil uji laboratorium pasien, Dinkes Kobar baru meminta bahannya dari Kementerian Kesehatan untuk kemudian memeriksa kondisi pasien.

“Tapi menurut pusat, kenapa harus diperiksa, dia itu bukan suspect corona. Karena pasien ini cuma demam, batuk, tapi ada riwayat dari perjalanan jauh hingga kelelahan. Dari dua kriteria itu saja tidak masuk kriteria diagnosis corona,” tegas Rois.

Rois menambahkan, bahwa pihak dokter sudah memeriksa fisik paru pasien dalam kondisi normal. Hanya saja, semua itu perlu dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui infeksi sekundernya.

“Kenapa diisolasi, antisipasi saja karena ada wabah. Saat ini pasien cenderung normal, bahkan sekarang bisa kumpul pasien umum yang lainnya,” tandasRois. (yus)

Share :

Baca Juga

Kobar

Rs Sultan Imanuddin Tambah Tenaga Kesehatan

Pemkab Kobar

Pemkab Kobar Targetkan Pemeliharaan Jalan 4 Kecamatan

Kobar

Kobar Nol Kasus Covid-19 Aktif

Pemkab Kobar

Terus Bertambah Pasien Sembuh Covid-19 di Kobar

Pemkab Kobar

Haornas Diperingati dengan Senam Bersama

Kobar

Sempat Menolak di Karantina, 6 Pasien Covid-19 Kumai Dijemput Petugas Medis

Pemkab Kobar

Idul Adha, Pemkab Kobar Siapkan 70  Ekor Sapi Kurban

Pemkab Kobar

Pemkab Kobar Apresiasi Deklarasi Kamtibmas