PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menegaskan bahwa salah satu pasien pasca pulang umrah yang dirawat di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin tidak terjangkit virus corona. Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois, Kamis (12/3/2020).
Menurut Rois, seseorang bisa dikatakan suspect virus corona jika mempunyai gejala demam atau riwayat penyakit batuk, pilek, nyeri tenggorokan, pneumonia berat berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis.
Selain itu, mempunyai faktor risiko riwayat perjalanan ke China, Italia atau wilayah negara yang terjangkit dalam 14 hari sebelum timbul gejala.
Kemudian, memiliki riwayat paparan salah satu atau lebih, riwayat kontak dengan kasus terkonfirmasi virus corona atau pernah mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien virus corona seperti di China dan Italia atau wilayah terjangkit.
“Disamping itu ada riwayat kontak dengan hewan penular dan memiliki demam diatas 38 derajat, riwayat demam. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan atau kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjaIanan ke Wuhan. Sementara pasien yang dirawat tidak memenuhi itu,” katanya, di depan awak media Kamis (12/3) sore.
Ia menjelaskan, bahwa pasien yang dirawat sepulang umroh tersebut sudah batuk lebih dulu sebelum berangkat ke Indonesia. Ia menduga, pasien mengalami sakit setelah tiba di tanah air karena kelelahan dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Pangkalan Bun.
Terhadap hasil uji laboratorium pasien, Dinkes Kobar baru meminta bahannya dari Kementerian Kesehatan untuk kemudian memeriksa kondisi pasien.
“Tapi menurut pusat, kenapa harus diperiksa, dia itu bukan suspect corona. Karena pasien ini cuma demam, batuk, tapi ada riwayat dari perjalanan jauh hingga kelelahan. Dari dua kriteria itu saja tidak masuk kriteria diagnosis corona,” tegas Rois.
Rois menambahkan, bahwa pihak dokter sudah memeriksa fisik paru pasien dalam kondisi normal. Hanya saja, semua itu perlu dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui infeksi sekundernya.
“Kenapa diisolasi, antisipasi saja karena ada wabah. Saat ini pasien cenderung normal, bahkan sekarang bisa kumpul pasien umum yang lainnya,” tandasRois. (yus)