PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Fachrudin, mengatakan banyak masyarakat enggan berobat di rumah sakit (RS) yang merawat pasien Covid-19. Mereka tak mau berobat karena takut tertular virus yang belum ada obatnya tersebut.
“Begitu tahu ada rumah sakit merawat pasien Covid-19, pasien yang mau berobat ke situ enggak mau datang,” kata Fachrudin saat dihubungi melalui telepon, Selasa (31/3/2020).
Fachrudin mengatakan, sejak awal pihaknya tak pernah mau mempermasalahkan rumah sakit tempat pasien Corona dirawat, sekarang cuma 30 persen saja dan ini dialami semua RS rujukan pasien Covid-19. Selama ini pemerintah hanya bersedia menyebut nama rumah sakit yang memang sudah dipastikan menjadi rujukan pemerintah, yakni salah satunya RSUD Sultan Imanuddin.
“Etika dari awal, di mana-mana kan saya tidak pernah mau mengeluh karena ini tugas mulia walaupun berat,” kata Fakhrudin.
Selain privasi pasien, Fachrudin menyebut juga harus menjaga privasi rumah sakit. Sebab ketika satu rumah sakit diketahui merawat pasien Covid-19 maka dipastikan akan langsung berpengaruh kepada pasien lain.
“Kalau sakit tidak perlu takut datang ke RSSI, kita sudah bedakan alur untuk pasien biasa dengan curiga PDP,” kata Fachrudin.
Menurutnya, langkah ini akan mempermudah penelusuran kontak atau contact tracing pasien dengan pihak lain sehingga memudahkan penanggulangan Covid-19.
“Malah disebutkan untuk kepentingan umum yang mengancam terjadinya KLB sekarang justru sudah pandemik yang mengancam kesehatan masyarakat, maka diperbolehkan membuka rahasia kedokteran,” kata Fachrudin.(yus)