Home / DPRD Kobar / Kobar

Rabu, 25 Maret 2020 - 07:49 WIB

Dewan Minta Tinjau Ulang Rencana Pembangunan RS Isolasi

Wakil Ketua I DPRD Kobar, Mulyadin

Wakil Ketua I DPRD Kobar, Mulyadin

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam waktu dekat ini akan membangun Rumah Sakit khusus Ruangan isolasi yang baru di Desa Kubu Kecamatan Kumai dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp30 miliar dalam waktu pengerjaannya selama 20 hari. Menyikapi hal itu Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kobar Mulyadin meminta Pemkab Kobar untuk mengkaji ulang agar lebih efektif.
” Jika alasan pembangunan itu karena Covid-19, dimana ini sifatnya sementara, sehingga pembangunan rumah sakit khusus isolasi itu sangat tidak memberikan manfaat dan banyak hal pertimbangan jika tetap di laksanakan. Apalagi ditargetkan waktu pengerjaannya hanya 20 hari dengan waktu yang  singkat itu dikhawatirkan bangunannya asal jadi dan tidak memenuhi standar ruang isolasi,” kata Wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin dari Fraksi Partai PDI Perjuangan, Rabu (25/3/2020).
Menurut Politisi dari PDIP ini, pembangunan rumah sakit itu akan menelan biaya sebesar Rp30 miliar, anggaran itu hanya untuk fisiknya saja, lantas bagimana dengan fasilitas pedukung lainnya seperti alat-alat medis yang tidak murah dan tidak mudah untuk didapat pada kondisi saat ini.
“Pertimbangan lainnya agar Pemkab Kobar mengkaji ulang rencana pembangunan itu, selain biaya operasional, berarti kita perlu adanya penambahan tenaga medis dan biaya lainnya yang mungkin tidak diperhitungkan dalam perencanaan, saat ini menurut kami, Jangankan bangun rumah sakit baru yang ada saja belum  maksimal pelayanan ya, ini harus jadi pertimbangan,”ujar Mulyadin.
Yang lebih memprihatinkan lagi lanjut Mulyadin, lokasi rumah sakit itu, dari rencana lokasinya saja sudah  kurang tepat, di Komplek bumi perkemahan karena infrastruktur jalan sangat tidak mendukung.
“Kami menilai ini sangat  tidak efektif jarak yang  jauh dari pusat kota, sehingga akan menyulitkan untuk melakukan koordinasi, komunikasi dan pengendalian, dan rumah sakit itu diibangun bukan hanya digunakan pada saat penanganan Covid-19 saja akan tetapi bisa di gunakan dan difungsikan dalam jangka panjang, sehingga perlu perencanaan yang matang lagi dari semua aspek,” imbuh Mulyadin.
Karena jarak dan keterbatasan anggaran dalam pemenuhan sarana dan prasarana lanjut Mulyadin di kawatirkan justru nanti akan jadi bangunan mangkrak dan jadi monumen saja. Lebih baik Pemkab Kobar mempercepat pembangunan rumah sakit type D di Kecamatan Kotawaringin Lama.
” Jadi kami berharap perencanaanya harus komptehensif dengan mempertimbangankan berbagai asfek baik asfek anggaran, asfek medis, sumberdaya, waktu, sosial dan geografis bukan bersumber dari sebuah kepanikan,” ujar Mulyadin.
Lanjutnya jika alasan Pemkab Kobar untuk antisipasi puncak Covid-19 yang akan terjadi pada awal bulan April ini, Pemkab Kobar bisa memfungsikan Rusun yang ada di komplek rumah sakit yang berjumlah 35 ruangan, dan ada  gedung LPTQ 2 lantai yang belum difungsikan. Sehingga anggaran sebesar Rp30 miliar bisa diminimalisir untuk biaya penerimaan tenaga medis baru, fasilitas penunjang rumah sakit, alat-alat  medis, APD serta untuk biaya  operasional.
“Kita sangat mendukung percepatan  pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19, tetapi semua kebijakan harus terarah dan terukur. Jika membangun baru banyak hal faktor pendukung yang harus diperhitungkan, baik kelengkapan medis, tenaga medis, infrastruktur pendukung, dan manfaat ke depan,” bebernya. (yus)

Share :

Baca Juga

Kobar

BKSDA Pangkalan Bun Lepasliar Orangutan  

Kobar

Waduh! Mobil dan Motor Ikut Terbakar

Kobar

Parah..Oknum Guru SD di Kobar Produksi Miras, Terbongkar Saat Digerebek Satpol PP

DPRD Kobar

Dewan Monitoring ke PLN Cabang Pangkalan Bun

Kobar

Polisi Bidik Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi

Kobar

Nelayan Temukan Mayat Mengapung di Perairan TNTP

Kobar

Gubernur Tegur Sopir Truk Fuso Non Plat KH Masuk Kalteng

DPRD Kobar

Bahas Kelanjutan Bandara Sebuai, Komisi C Kunker ke Bappedalitbang Kalteng