PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Kasus penembakan terhadap orangutan yang mengakibatkan sekarat di Desa Parang Batang, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, 30 November 2019 lalu, dikecam keras oleh organisasi Orangutan Faundation Internasional (OFI). Karena itu OFI mendesak kasus tersebut agar diusut tuntas dengan menangkap dan memproses hukum pelakunya. Pasalnya, peristiwa penembakan terhadap binatang primata yang dilindungi ini sudah dua kali terjadi di Kecamatan Hanau.
Manager Kampanye OFI Dorprawati Siburian mengatakan, saat ini pihaknya meminta dukungan dan bantuan dari aparat terkait agar menangkap pelaku penembakan orangutan tersebut. Lantaran kejadian penembakan terhadap orangutan ini sudah 2 kali terjadi di Kecamatan Hanau.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Seruyan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa, rencananya Bupati Seruyan Yulhaidir bakal mengunjungi klinik Orangutan Care Center Quarantine (OCCQ) Desa Pasir Panjang Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar) yang merupakan tempat primata tersebut dirawat,”ungkapnya Jumat (6/12/2019).
Ia menjelaskan, bahwa Presiden OFI Dr. Birute Mary Galdikas juga telah berangkat ke Kecamatan Hanau mendatangi Polsek untuk mengumpulkan informasi dan data terkait peristiwa tersebut.
“Dari hasil penyelidikan ditemukan luka sobek besar dibagian pelipis kiri, 2 luka lubang di belakang leher, 2 luka lubang akibat peluru senapan angin yang lebih besar di siku kiri yang diperkirakan membuat tulang siku kiri remuk. Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan 1 peluru senapan angin berada di pipi kiri, 2 peluru di pipi kanan, dan 1 peluru di pinggul kanan,” tandasnya. (yus)