PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Satu dari tiga orang nelayan Kelurahan Mendawai yang dikabarkan hilang 4 Oktober 2019 lalu, akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasad korban yang diketahui identitasnya bernama Subanrio (40), ditemukan dalam kondisi sudah tak utuh, karena kedua tangan dan kepalanya telah hilang.
Salah seorang keluarga korban Dedet mengatakan, penemuan jasad korban tersebut berawal saat pihaknya mendapat informasi terkait penemuan mayat warga Pangkalan Bun di kawasan Pantai Kendawangan, Kalimantan Barat, Jumat (25/10/2019) lalu.
Setelah mendapat informasi penemuan mayat ini, pihaknya berkoordinasi dengan petugas terkait untuk membawa jasad korban ke RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, guna dilakukan otopsi.
Sementara dari hasil otopsi dokter forensik RSSI Pangkalan Bun Dr Erianto mengatakan, kondisi mayat yang ditemukan tersebut sudah memprihatinkan, lantaran kedua lengan dan kepalanya tidak ada, bahkan kedua kakinya sudah tidak memiliki jari-jari lagi.
“Jenazah yang ditemukan ini identik dengan sosok korban yang hilang. Hal ini dipastikan dengan dua bukti diantaranya tanda lahir yang ada didalam tubuh korban serta celana dalam yang digunakan, yang dibenarkan oleh keluarga korban,” ungkap Erianto kepada awak media, Minggu (27/10/2019).
Usai dilakukan otopsi, dengan adanya beberapa bukti, pihak keluarga meyakini bahwa jasad tersebut adalah keluarga mereka.
“Kami yakin 100 persen itu keluarga kami, dan ini langsung akan kami bawa pulang dan dimakamkan,” ujar Dedet.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, tiga nelayan Mendawai yang hilang bernama Irwansyah alias Dondoy (35), Sunarto alias Nato (35) dan Subanrio alias Iban (40). Ketiganya ini warga Jalan Perwira Gang Kenanga RT 10, Kelurahan Mendawai. Mereka telah hilang kontak sejak 4 Oktober 2019 lalu. Dari ketiganya ini, baru satu ditemukan, sementara dua lainnya belum ditemukan hingga saat ini. (yus)