PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menekankan kepada satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) agar melakukan terobosan guna menggali sumber pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini disampaikan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) program-program pembangunan provinsi Kalimantan Tengah Triwulan ll 2019 di uala Bappeda, Selasa (7/8/2019).
Fahrizal Fitri mengatakan, saat ini Pemprov Kalteng sedang membangun infrastruktur, sarana prasarana pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat, dengan APBD Kalimantan Tengah tahun 2019 sebesar Rp5,45 triliun. Dari jumlah tersebut digunakan untuk belanja langsung (BL) sebesar Rp2,79 Triliun dan belanja tidak langsung (BTL) sebesar Rp2,66 triliun.
“Kita berharap dengan APBD yang terbatas, tentu Pemprov Kalteng tidak maksimal membangun sarana dan prasarana untuk mensejahterakan rakyat. Dari kondisi ini, maka saat ini Pemprov Kalteng berusaha mencari terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah yang nantinya secara langsung akan meningkatkan besaran APBD provinsi, untuk mengakomodir keperluan pembangunan,”ungkap Fitri sapaan akrabnya saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng.
Menurutnya, upaya peningkatan pendapatan daerah harus dilakukan demi kemandirian daerah, agar ketergantungan kepada pemerintah pusat semakin kecil. Untuk itu perlu ada terobosan untuk peningkatan PAD ini, salah satunya melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pajak daerah, serta hibah dari pihak ketiga kepada Pemprov Kalteng.
Oleh sebab itu, lanjut dia, diminta kepada provinsi dan kabupaten/kota dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan harus sesuai jadwal yang ditetapkan, agar program kegiatan dapat terlaksana dengan baik, tepat mutu, tepat waktu dan tepat volume, serta sesuai ketentuan yang berlaku.
Disamping itu, Pemprov Kalteng, dan kabupaten/kota harus melakukan upaya-upaya percepatan penyerapan anggaran, khususnya penyerapan belanja langsung sebagai upaya percepatan terealisasinya target-target kinerja pembangunan, sebagai salah satu komponen terbesar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat, serta mengurangi angka kemiskinan. (ed/adv)