PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Kepala Loka POM Pangkalan Bun Kodon Tarigan mengimbau agar penggunaan kayu bajakah yang belakangan viral dan senter dibicarakan tidak berlebihan. Pasalnya, temuan akar kayu khas Kalimantan ini masih belum masuk uji klinis.
“Walau belum masuk tahapan uji klinis, ternyata ada stasiun TV yang membuat pemberitaan mendalam mengenai hal itu. Akhirnya berita itu booming dan menimbulkan efek domino yaitu banyaknya orang yang memburu bajakah di hutan,” ujar Kodon kepada awak media, Kamis (22/8/2019).
Untuk itu lanjut dia, pemanfaatan kayu ini tak perlu berlebihan, agar tidak merusak habitat tanaman tersebut di alam liar Kalteng. Lantaran dengan penjualannya yang booming saat ini berpotensi menimbulkan efek samping tersendiri bagi pemakainya.
“Yang perlu dipahami juga, bahwa akar kayu ini banyak jenisnya, tersebar di hutan Kalimantan. Kemudian bila tidak tahu jenis apa yang memiliki khaisat penyembuh kanker, bisa saja pembeli Bajakah malah mendapatkan akar yang mengandung racun. Apa malah tidak semakin menimbulkan bahaya bagi masyarakat,” papar Kodon.
Menurut Kodon, instruksi dari Pemprov Kalteng yang melarang penjualan dan pengiriman Bajakah keluar daerah dianggapnya sudah tepat. Karena saat ini memang masih dilakukan pengembangan penelitian mengenai khasiat Bajakah. Sehingga bila nanti sudah bisa didapatkan hasil penelitian dan uji klinisnya, tentunya nanti bisa dikembangkan sebagai produk janu atau obat lokal. (yus