PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Mulai Juli 2019 lalu, Jembatan Pulau Telo Kabupaten Kapuas Kalteng akan dilakukan buka tutup satu jalur karena adanya perbaikan rehabilitasi pekerjaan. Hal ini sedikit mengganggu jalur distribusi khususnya bahan pangan dari arah Banjarmasin – Palangka Raya.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disdagperin Kalteng, Jenta mengatakan, ada sedikit kendala bagi para pedagang yang membawa bahan pangan dari arah Banjarmasin ke Palangka Raya, sehingga distribusinya tidak bisa dalam jumlah banyak.
Disampingn itu, distribusi bahan pokok untuk supermarket maupun swalayan termasuk beras yang biasanya sekali angkut 25 ton, hanya diperbolehkan 8 ton, sehingga harus bolak balik pengangkutannya dengan truk yang lebih kecil.
“Untuk komoditi gula pun sama, tidak bisa didistribusi langsung, harus dibagi bongkar muat dulu sehingga membutuhkan biaya lagi, jadi hanya bisa 6 ton yang diperbolehlan,” katanya kepada wartawan, Senin (5/7/2019).
Menyikapi masalah ini, pihaknya minta kepada Dinas Perhubungan supaya distribusi bahan pangan melalui jembatan tersebut bisa diantisipasi sebaik mungkin, dan tidak berdampak para kenaikan harga sembako. Mengingat dalam waktu dekat ada hari besar keagamaan Hari Raya Idul Adha, jadi perlu ada antisipasi terhadap bahan bumbu dapur agar tidak mengalami kenaikan.
“Kalau masalah harga ayam atau daging masih stabil dan normal, nanti TPID bersama-sama Biro Ekonomi pemprov Kalteng untuk membahas ini dengan Dinas Perhubungan guna mencari solusi distribusi bahan pangan ini,”ujarnya. (ed/adv)