

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Selain melalui Dasawisma, upaya pencegahan dan penanggulangan Stunting juga melalui Posyandu, mengingat Posyandu merupakan ujung tombak dari layanan dasar sosial di masyarakat.
Hal ini diungkapkan, Ketua Pembina TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah, Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran saat membuka Jambore Kader PKK di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Rabu (28//8/2019) sore.
Menurut Ivo sapaan akrabnya, di Kalimantan Tengah persentase Posyandu yang aktif atau Posyandu yang mempunyai strata Mandiri dan Purnama di tahun 2019 hanya ada 25,39 % atau 651 Posyandu dari jumlah posyandu 2.564 di Kalimantan Tengah.
Persentase tersebut meningkat dari tahun 2018 yang hanya sebesar 19,44 %, namun belum memenuhi target yaitu 50 %.
“Maka dari itu, saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membina posyandu di daerah masing-masing agar dapat meningkatkan keaktifannya serta menghimbau kepada kader-kader PKK untuk mengajak ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui untuk membawa balitanya ke Posyandu setiap bulan agar mendapatkan imunisasi dan terpantau tumbuh kembangnya”, ajak Ivo Sugianto Sabran.
Pada kesempatan ini dirinya menekankan kepada semua untuk menjadi masyarakat peduli kesehatan, menjaga kelestarian lingkungan, menjadi bagian dari percepatan pembangunan dan mengambil peran dalam mendukung program Pemerintah Daerah untuk
mewujudkan Kalteng Berkah serta bersatu padu, bahu membahu untuk menciptakan generasi bangsa yang berkualitas di Kalimantan Tengah.
“Karena itu mari kita bersama – sama untuk menanggulangi dan mencegah Stunting,”ujarnya. (ed/adv)