Gubernur Sebut Infrastruktur Kalteng Lebih Gampang Diolah

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com Rencana pemindahan Ibu Kota Pemerintahan RI ke Kalimantan, kian hangat dan terus bergulir. Ini seiring dengan kembali digelarnya Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Nagara Kalimantan Untuk Indonesia di Ball Room Hotel Luwansa, Jumat (19/7/2019). Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

Gubernur mengatakan, dari sisi infrastruktur darat, laut dan udara di Kalimantan Tengah lebih gampang diolah dan biayanya lebih kecil. Karena itu, jika ibu kota tidak di Kalimantan Tengah, itu namamya bukan pemindahan ibu kota, tetapi menimbulkan masalah baru untuk Indonesia.

“Karena diluar Kalimantan Tengah, kota yang sudah ada infrastruktur pelabuhan, bandar udara bagaimana mengolah yang sudah ada. Tapi di Kalteng ini wilayahnya sangat luas, baik darat, laut maupun udara dan masih baru dan siap dibangun dengan rancangan yang strategis,” ungkap Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran pada acara tersebut.

Sugianto mencontoh, diwilayah Kabupaten Katingan misalnya, bisa dibangun pelabuhan laut di Teluk Sebangau, bisa membangun pelabuhan udara menghadap ke laut, semuanya disiapkan untuk membangun infrastruktur.

Menurut Gubernur, jangan berpendangan bahwa Indonesia hanya satu abad atau dua abad saja, tapi Indonesia sampai kiamat. Jangan mengkerdilkan bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya raya.

Rencana pemindahan Ibu Kota ini jangan terlalu mempersoalkan masalah pendanaan kalau ini untuk masa depan bangsa Indonesia, karena kita bangsa yang besar.

“Apakah pantas Kalteng menjadi ibu Kota Negara? Saya katakan dengan tegas, Kalteng pantas jadi ibu Kota Negara. Hal ini mengingat alasan Hstori yakni peletakan tiang pancang Pembangunan Kota Palangka Raya oleh Presden RI Soekamo tanggal 17 Juli 1957 dan 1bulan kemudan, tepatnya Pada tanggal 17 Agustus 1957 Presden Soekano melalui pernyataan resmi menyatakan agar Palangka Raya mejadi “modal dan model” Ibukota Negara yang baru dan Modem,”ujarnya.

Presiden Soekano lanjut dia, telah menyusun dasar-dasar kota administrasi provnsi dengan Pilot projectnya adalah Palangka Raya sebagaı Pusat Pemerintahan dan Pertahanan Militer.

Sejumlah insinyur dari Rusia didatangkan, untuk membangun jalan-jalan di lahan gambut, seluruh jalan dibuat lurus dan lebar untuk pendaratan pesawat tempur, jika terjadi perang nantinya.

“Artinya, Kalteng sudah layak dan pantas menjadi Ibu Kota Negara, apa yang sudah disampaikan oleh Presiden Sukarno. Mengenai air tawar, Kalteng sangat melimpah, karena yang dialiri oleh dua aliran sungai yakni DAS Katingan dan DAS Kahayan dengan sejumlah air terjun,” bebernya.

Terlebih lagi tambahnya, lahan gambut di Kalteng tidak mempengaruhi produksi pangan, msalkan saja komoditi beras di Kalteng surplus dia beberapa kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Barito Selatan dan Katingan, termasuk tanaman sengon tumbuh dengan subur dan komodiit lainya, artinya lahan gambut bisa dikelola dengan baik. (ed/adv)

Berita Terkait