PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng) prihatin dan sedih dengan kondisi sejumlah sekolah di Kalteng yang terendam banjir, karena tidak bisa melaksanakan ulangan. .
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Kepala Disdik Kalteng Slamet mengatakan, permasalahan banjir merupakan fenomena alam, yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Tinggal seperti apa menyikapinya dengan sebaik mungkin, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan sebaik mungkin. Khususnya ulangan, yang sekarang ini sedang dihadapi oleh para siswa SMA/SMK se-Kalteng.
“Saya mengimbau semua pihak agar waspada bahaya banjir yang melanda sekolah rawan banjir. Guru dan siswa diharapkan dapat menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin. Jangan sampai, banjir membuat para guru dan siswa sakit,” kata Slamet.
Ia menjelaskan, untuk mekanisme ulangan, dapat dilanjutkan setelah air surut, dan tidak membahayakan. Mekanismenya, sekolah dapat mengatur bersama dengan jajaran, dan diinformasikan dengan para peserta didik.
Disamping itu, jika kondisi air terus naik sehingga membuat pihak sekolah tak bisa melaksanakan ulangan, maka ulangan dapat ditunda terlebih dahulu. Penundaan tidak akan menjadi masalah, sebab untuk proses pengisian nilai sapi 15 Juli 2019. Artinya, masih ada waktu yang cukup lama.
Slamet meminta, sekolah bersama dengan warga untuk mengamankan aset-aset sekolah. Misalnya buku-buku, ataupun apabila ada perangkat elektronik, untuk dapat diamankan dengan sebaik mungkin. Karena bagaimanapun, aset sekolah juga sangat penting dalam keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah.
“Disdik Kalteng terus melakukan pemantauan terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kalteng. Apabila sekarang ini, ada sekolah yang memang sedang mengalami hambatan, maka akan diupayakan solusi terbaik, sehingga proses belajar mengajar, atau ulangan yang sedang berlangsung, tetap dilaksanakan dengan baik,”tandasnya. (ed/adv)