PANGKALANBUN, KaltengEkspres.com– Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun Zuber mengungkapkan, arus mudik melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun mulai menurun. Itu disebabkan salah satu maskapai yakni Garuda memilih berhenti membuka rute penerbangan jurusan Pangkalan Bun.
Kondisi ini ditambah dengan tingginya harga tiket pesawat sehingga berpengaruh pada jumlah penumpang maskapai. Ini dibuktikan selama beberapa hari terakhir, jumlah penumpang baik yang datang dan pergi melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun mulai mengalami penurunan.
“Penurunan jumlah penumpang penerbangan terjadi secara terus menerus sejak awal 2019 hingga saat ini. Artinya belum ada lonjakan yang signifikan di arus mudik kali ini,” kata Zuber kepada Kalteng Ekspres.com Rabu (22/5).
Zuber menuturkan, sejak Januari harga tiket tidak kunjung turun dan justru bertahan dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Meski telah ditetapkan tarif mengalami penurunan sejak 15 Mei 2019 lalu. Namun tak berpengaruh terhadap penurunan jumlah penumpang.
“Penurunan jumlah penumpang kali ini cukup signifikan, bila sebelumnya jumlah penumpang mampu mencapai 1500 orang per hari untuk berbagai tujuan. Saat ini mengalami penurunan drastis hanya mampu mencapai rata-rata sekitar 1100 – 1200 orang per hari. Penurunan ini termasuk lumayan besar di arus mudik kali ini,” ujarnya.
Dampak dari penurunan penumpang tersebut lanjut dia, akhirnya berimbas pada berhentinya pelayanan maskapai Garuda Indonesia di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun sejak awal Mei 2019 ini.
Zuber menjelaskan saat ini hanya tinggal empat maskapai yang masih melayani rute penerbangan wilayah Pangkalan Bun. (yus)