![Dewan Monitoring Pendistribusian Logistik Pilkada Serentak](https://kaltengekspres.com/wp-content/uploads/2024/12/1732603778-1.jpg)
![Dewan Monitoring Pendistribusian Logistik Pilkada Serentak](https://kaltengekspres.com/wp-content/uploads/2024/12/1732603778-1.jpg)
PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Masih banyak sejumlah desa di Kabupaten Kobar yang belum teraliri listrik menjadi perhatian serius oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kobar.
Karena itu, DPRD Kobar meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar agar segera melakukan pemasangan jaringan listrik ke desa-desa yang belum menikmati pasokan listrik tersebut.
Hal ini diutarakan Ketua Komisi C DPRD Kobar Sarwani. Menurutnya, jumlah desa yang belum teraliri listrik saat ini masih banyak. Tersebar di empat kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Arut Utara dan Kotawaringin Lama.
“Desa-desa di empat kecamatan tersebut harus diperhatikan masalah listriknya. Karena saat ini Kobar juga sudah surplus energi,” kata Sarwani.
Menurutnya, untuk jaringan listrik di Kobar ini sudah tersambung jaringan sistem Barito yang membentang dari Kalteng hingga Kalsel. Sehingga saatnya pemerintah juga bisa fokus untuk mendorong PLN agar segera memasang jaringan.
“Listrik itu sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Maka jangan ada alasan lagi dan pemerintah secepatnya berkoordinasi dengan PLN untuk pemasangan jaringan,” ujarnya.
Pasalnya, setiap kali melakukan reses ke Dapil, masyarakat Kobar selalu mengeluhkan masalah listrik. Sehingga pihaknya juga mendesak agar pemerintah agar lebih serius untuk masalah desa yang belum teraliri listrik.
“Pemerintah harusnya bisa fokus. Ini juga salah satu pelayanan pemerintah yang harus ditingkatkan. Terutama masalah listrik dan kedepan bisa tersambung ke seluruh desa,” bebernya.
Jangan sampai, lanjut dia, warga kecewa dengan pelayanan pemerintah. Karena untuk menyelesaikan satu masalah juga tak kunjung selesai.
“Listrik ini memang harus diprioritaskan tahun 2019 ini. Kalaupun telat awal tahun 2020 harus terpasang ke desa-desa. Karena ini juga menjadi tantangan pemerintah selain menuntaskan pembangunan Infrastrujtur dan program prioritas lainya,” tandasnya. (yus)