

PURUK CAHU, KaltengEkspres.com – Sampai saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di daerah hulu Sungai Barito masih melambung tinggi, seperti di Kecamatan Uut Murung tembus di harga Rp 20.000 perliter.
Harga ini sudah berlangsung lama, ternyata harga premium melambung itu lantaran biaya angkut menuju ke daerah pedalaman itu cukup besar, sehingga berpengaruh pada seluruh harga barang yang dijual kepada masyarakat di sana.
Salah satu warga Desa Tumbang Olong, Fran bahwa harga Premium di sana mencapai Rp 16.000 per liter, hal tersebut juga ditenggarai oleh besarnya biaya angkutan barang yang begitu besar sehingga barang yang dijual menyesuai dengan pengeluaran biaya angkutan.
“Tidak ada pilihan karena kondisi tempat kita yang jauh dari perkotaan. Salah satunya tetap bertahan di harga tersebut, karena kondisi wilayah ya g jauh dari kota begitu medan jalan yang rusak makanya sudah menjadi faktor awalnya,” ujar Frans, belum lama ini.
Kendati demikian, sampai saat ini untuk keperluan sehari-hari, ketersedian Premium masih cukup dan mudah diperoleh, hanya saja pada persolan di harga yang tentu jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Seperti diketahui, Pemerintah telah menurunkan harga BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertalite, Turbo, Dexlite dan Dex. Rata-rata penurunan harga BBM tersebut di kisaran Rp 100 hingga Rp 250. (eno)