

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Operasi bedah bariatik yang dijalani Titi Wati (37), wanita berbobot 220 kilogram akhirnya berhasil. Operasi ini berjalan mulus, setelah tim dokter dari Doris Sylvanus dan tim dokter dari Bali membeberkan hasil operasi kepada sejumlah awak media, Selasa (15/1) sore.
Dalam operasi tersebut, membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 15 menit. Saat ini kondisinya masih dalam pengawasan intensif di ruang ICU.
“Operasi berjalan lancar. Ini didukung dari rumah sakit Doris, Sanglah dan Bali Royal. Operasi pertama yang dilakukan RSDS. Saat ini sudah diantar ke ICU. Kita doakan bersama agar kondisi beliau stabil. Serelah ini dilanjutkan program tata laksana jangka panjang lainnya,” ujar Direktur RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya drg Yayuk Indriaty kepada awak media Selasa (15/1).
Yayuk menyebutkan, disamping operasi tahap awal, nantinya ada intervensi berikutnya. Yakni Intervensi gizi, intervenbsi rehabilitasi medic dan intervensi penyakit dalam. Sehingga harapan pasien bisa mendapat terapi komprehensif bisa lebih baik. Karena itu langkah medis tidak berhenti disini.
“Operasi ini bisa berjalan dentan baik melaluo dengan langkah tersebut. Jika ini berhasil maka akan meningkatkan kompentensi rumah sakit, sehingga Kalteng bisa berkembang kedepannya.Jadi saat ini kita difokus ke pasca operasi, karena operasi terapi over white obesitas ini sangat panjang dan tidak berhenti disini. Dua tiga hari pemulihan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Dokter Operasi, Gede Eka Rusdi Antara mengatakan, sampai saat ini prosedur berjalan dengan baik. Tidak ada pengambilan lemak, tetapi mengambil sebagian porsi lambung. Gula darah selama operasi 229, dalam kondisi terkendali.
“Kesulitan amat sangat tinggi. Karena posisi perut besar dan berlemak. Sedangkan membutuhkan space yang cukup dalam perut. Tumpukan lemak di perut sangat tebal,” ucapnya.
Gede menjelaskan, dirinya sudah ratusan kali melakukan bedah tersebut, tetapi dalam tindakan medis ini tergolong rumit, terlebih fasilitas tindakan operasi. Karena tingkat kusulitan penumpukan lemak yang cukup tebal.
“Operasi tidak bisa instan, bukan penurunan berat badan yang cepat. Tapi terkendalinya indikator medis. Seperti lemak ,kemudian gula darah. Harapannya, penurunan berat badan dari 15 kg sampai 25 per bulan. Penurunan drastis tidak diinginkan karena bisa mengganggu kondisi tubuh,” tandasnya.
Sementara dalam operasi ini, Tim dari RSUD dr. Doris Sylvanus yakni dr. Artsanto, Sp.An, dr. Gede Koko, Sp.An, dr. Erlina Sigai, Sp. An, dr. Ronius Wentaria, Sp.B KBD dan dr. Raymond Sp.B.
Sedangkan tim dokter dari Bali, yakni dr Gede Eka Rusdi Antara, I Made Agus Kresna Sucantra,I Nengah Winata, Gede Harsa Wardana,Kadek Hendra,Maria Yustina, I Wayan Kariana dan Rahma Chandara Saputra. (dr)