PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah langsung turun tangan menyikapi kasus dugaan pelecehan seksual Kepsek SMAN 1 Pangkalan Bun. Bupati menegaskan, kasus tersebut telah ia perintahkan dinas terkait untuk diambil alih penanganannya oleh Pemkab Kobar.
“Intinya permasalahan yang terjadi di SMAN-1 Pangkalan Bun ini, sudah kita ambil alih. Bahkan telah kita komunikasikan dengan pihak terkait, termasuk wali siswa dan dewan guru serta instansi terkait. Tujuannya agar supaya pokok permasalahan tidak terlalu berkepanjangan dan membuat isu-isu yang tidak kita kehendaki terutama trauma terhadap siswa,”ungkap Nurhidayah kepada awak media Selasa (13/11).
Menurut dia, kejadian ini sudah ditangani pihak terkait dengan mengambil langkah konkret di lapangan. Bahkan,Kadisdik Kobar dan Kadisdik Provinsi Kalteng telah berkoordinasi untuk memproses kasus dugaan pelecehan seksual tersebut. “Insyaallah secepatnya akan diberikan dan dibuatkan laporan terkait proses kasus dugaan pelecehan ini,”ujar Nurhidayah.
Saat ditanya awak media terkait adanya pendampingan bagi siswa yang diduga saat ini menjadi korban pelecehan seksual. Nurhidayah dengan tegas mengiyakan untuk pendampingan tersebut.
“Ia sudah saya sampaikan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & KB (DPAP2KB) dan juga sudah ada kerja sama dengan Polres Kobar terkait perlindungan anak,”paparnya.
Sebagaimana diketahui, kasus ini terungkap berawal dari adanya pengakuan seorang siswa yang menjadi korban kepada temannya, bahwa ia telah mengalami pelecehan seksual oleh oknum kepsek setempat.
Mengetahui ini, teman korban sesama siswa rencana akan menggelar aksi demo di sekolah setempat Senin (12/11). Namun, sebelum demo ini digelar, semua pihak dipanggil ke rumah bupati untuk mencari titik penyelesaian. Sehingga akhirnya dihasilkan kesepakatan, aksi demo dibatalkan. Sementara itu sang oknum kepsek bersedia mengundurkan diri dari jabatannya. (aro)