Masuk Perempat Final, Persekat Optimistis Boyong Medali

KASONGAN, KaltengEkspres.com – Tim sepak bola Persekat Katingan kembali meraih hasil positif setelah meraih kemenangan melawan kesebelasan asal Kabupaten Murung Raya dengan skor telak 4-0, Senin (22/10/2018), di Lapangan Swakarsa Muara Teweh.

Keempat gol Persekat disarangkan Dandy Setiawan, Signory Oktora, Toto Ismanto, dan Ahmad Fahri Baihaqi.

Kini peluang tim asuhan Agus Rahman atau akrab disebut Gojreng semakin terbuka lebar untuk memboyong medali emas, apabila di sisa dua laga selanjutnya mampu memenangi pertandingan.

Ketua Askab PSSI Katingan Rakmad Bachtiar mengatakan, kini pelatih sedang persiapkan para pemainnya untuk menghadapi laga perempat final yang bakal berlangsung Rabu (24/10) malam di lapangan yang sama.

“Kita masih menunggu siapa lawan selanjutnya, sebab pertandingan antara Kotim dan Barito Utara baru dilaksanakan hari ini pukul 19.00 WIB,”ujarnya.

Dengan hasil positif yang diperoleh pada babak perdelapan final melawan Murung Raya semakin mendekatkan Persekat Katingan meraih medali emas Porprov Kalteng ke-XI di Muara Teweh.

“Sekarang tinggal menghadapi pertandingan selanjutnya. Apabila di dua laga tersebut kita berhasil menang, maka dipastikan tim sepak bola akan menyumbangkan satu emas dari cabor paling bergengsi tersebut. Jikapun kalah, maka kita masih mendapat peluang memboyong medali perunggu,” tegasnya.

Berdasarkan statistik, pola permainan Persekat Katingan dari waktu ke waktu semakin meningkat. Hal itu terlihat dari hasil pertandingan, yakni meraih hasil diimbang 1-1 di laga perdana melawan Kobar. Kemudian menang 2-0 melawan Sukamara, dan disusul menang telak 4-0 ketika meladeni Murung Raya.

Sejauh ini tingkat kesehatan para atletnya cukup bagus atau di atas 90 persen prima menghadapi pertandingan selanjutnya. Hanya saja mengeluhkan minimnya lapangan sebagai tempat melatih teknik dan permainan tim.

“Janji panitia awlnya akan ada lapangan tempat latihan, tapi sampai sekarang tidak ada. Kita terpaksa menggunakan lapangan di daerah Lahei yang berjarak 1,5 jam. Lapangan itu pun sebenarnya tidak memenuhi standar untuk latihan, tapi mau bagaimana lagi,” keluhnya. (ejk)

Berita Terkait